Padangkita.com - Seharusnya, masa anak-anak dihabiskan untuk bermain dan belajar. Namun tidak dengan bocah yang satu ini. Namanya Latif, seorang bocah dari Sukabumi, Jawa Barat.
Diberitakan Okezone.com, Latif terpaksa harus menghabiskan masa kecilnya dengan mencari kayu bakar demi menyambung hidupnya dan dan keluarganya.
Miris memang, anak sekecil itu harus menanggung beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Namun apa daya, Latif merupakan anak yatim dan ibunya sering sakit-sakitan.
Latif yang masih berusia 8 tahun, bekerja keras membanting tulang mencari kayu bakar di hutan untuk biaya makan dan juga biaya sekolah. Namun sayang, pendapatannya dari kayu bakar begitu memprihatinkan.
Baca juga: Memanas, Dara Arafah ke Lucinta Luna: Bukan Orang Sih Dia
Harga yang ditetapkan atau yang didapat olehnya dari menjual kayu bakar hanya Rp7.000. Padahal untuk mendapatkan kayu bakar itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk anak seumurannya. Sedangkan ibunya mendapat Rp12.000.
Latif mencari bakar seusai pulang sekolah. Tujuannya hanya satu membantu meringankan beban orang tuanya. Hal itulah yang membuatnya meupakan kesenangan untuk bermain dengan teman-teman sebayanya.
“Saya berangkat sekolah jam 07.00, pulang jam 12.00. Habis itu membantu ibu ke kebun mencari kayu bakar dan rumput untuk dijual,” jelas Latif menahan tangis dilansir dari grid.
Baca juga: Gerah Dengar Jeritan Lucinta Luna, Dara Arafah Ngaku Sengaja Sentil Lewat Lagu Pernah Laki
Sementara itu, ibu Latif, Wanah hanya bisa merasa sedih karena harus melibatkan anaknya untuk membantunya mencari makan dengan mencari dan menjual kayu bakar.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="30836" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Menurut sang ibu, Latif harusnya bermain dengan teman-temannya, bukan mencari kayu bakar di hutan. Dirinya pun mengaku sudah capek mengurus adik-adiknya dengan kondisi ekonomi seperti ini.
Baca juga: Pamela Anderson Ceraikan Suami Kelima yang Baru Dinikahi 12 Hari, Ini Kisah Dibaliknya
Meski demikian, Latif memiliki keinginan kuat untuk terus bersekolah. Ia ingin merubah nasibnya dengan jalan terus sekolah dan belajar demi masa depannya.
Casdik wali kelas Latif berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk biaya pendidikan Latif. Jangan sampai Latif putus sekolah karena tak ada biaya. Semangat Latif. (*/pk-02)