Kontan UAS merasa heran atas alasan mengapa dirinya dicegat pihak keamanan tersebut. Saat ia menanyakan mengapa mereka ditahan, sang petugas menjawab jika pihak keamanan setempat diberitahu untuk menahan UAS dan rombongan tepat dua jam sebelum kedatangan mereka.
UAS merasa semakin heran terlebih saat petugas melanjutkan jika ia dikatakan terindikasi ISIS.
Pria pria lulusan Universitas Al Azhar itu lantas tertawa kecil. Saat itu UAS juga melihat jika petugas keamanan bandara tersebut tersenyum kecil saat melihatnya dengan rombongan.
Karena menurut dugaannya mereka psatinya berpikir jika sosok ISIS merupakan orang-orang yang sangar sedangkan ia begitu jauh dari kesan tersebut.
Namun ia berhasil dibebaskan dari tahanan pihak keamanan bandara. Kemudian ia dan rombongan memutuskan kembali lagi ke pesawat yang ia tumpangi.
Begitu dia masuk, seorang pramugari menghampirinya dan meminta pendakwah itu untuk turun dari pesawat. Dari pernyataan sang pramugari jika di pesawat tersebut terdapat rombongan presiden.
Ditambahkan oleh sang pramugari jika sang presiden yang hendak ke Jakarta menolak satu pesawat dengan sosok teroris.
Baca juga: Dulu Ditolak Cewek karena Miskin, Kini Ia Jadi Pengusaha Tajir
Imam Shamsi selaku teman bicara dalam perbincangan tersebut ikut merasa heran. Karena menurutnya tidak ada yang perlu ditakuti dari sosok UAS.
Imam Shamsi menambahkan jika UAS dalam menyampaikan ceramahnya, UAS begitu ramah dan lucu. Akan tetapi anehnya banyak pihak yang justru menolaknya, ia juga mempertanyakan apa yang ditakuti oleh orang lain tentang sosok UAS. [*/Nlm]