Berita viral terbaru: Diduga Korowai menjadi ladang bisnis esek-esek dan minuman keras, hal ini dibantah sebagian masyarakat.
Padangkita.com – Wilayah Korowai yang berada di Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Pulau Papua ini tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya daerah ini memiliki akses masuk yang sulit dijangkau serta terisolir.
Kondisi tersebut membuat masyarakat di sana kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidup dasar, karena harga pasaran disana yang mahal.
Walau demikian wilayah ini terkenal dengan banyak masyarakat yang bekerja sebagai penambang emas.
Dilansir dari Kumparan.com, selain menjadi wilayah tambang bisnis prostitusi ataupun PSK marak terjadi.
Hal tersebut diketahui dari laporan warga sekitar kepada Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Boven Digoel. Karena wilayah Boven Digoel dijadikan sebagai akses keluar masuk lokasi tambang ini.
Selaku ketua LMA Boven Digoel, Maret Klaru menyebutkan jika dari informasi yang ia dapatkan PSK tersebut bisa memasuki wilayah ini karena adanya agen terselubung.
Mengingat uang cukup susah ditemukan di wilayah ini, transaksi di lokasi tersebut kadang menggunakan emas sebagai pembayaran.
Mengejutkannya di Korowai ini sendiri seolah menjadi hal yang bebas dan lumrah.
Maru melanjutkan jika nilai yang diperlukan untuk transaksi sekali kencan tersebut mulai dari 1 gram emas. Sedangkan bila pembayaran menggunakan uang maka dihargai sebesar Rp 1 juta.
Baca juga: Kakak Beradik Ini Terancam Tak Bisa Lanjutkan Sekolah karena Sang Ayah Telah Meninggal
Melihat bebasnya PSK berkeliaran di lokasi ini menimbulkan banyak keresahan di masyarakat. Untuk itu melalui LMA Boven Digoel, masyarakat berharap agar hal tak senonoh ini dapat ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Selain bisnis, peredaran minuman keras di daerah tambang juga tinggi.
Tapi, seorang warga Korowai yang juga menjabat sebagai Ketua Koperasi Kawe Singkau Mining, Yusup Nius Penyo membantah adanya praktek esek-esek di tambang.
Masih dilansir laman yang sama, Ia menyatakan jika mungkin dulunya memang ada namun saat ini sudah tidak ada lagi hal yang demikian. Karena menurutnya dulunya belum ada koperasi yang mengatur keluar masuknya orang di lokasi tambang.
Baca juga: Ini 4 Artis yang Meninggal Secara Mendadak
Hal ini juga di pertegas oleh Kapolres Boven Digoel, AKBP Afrijal menyebutkan jika saat ini arus masuk dan keluar perlintasan manusia ke lokasi tambang ditutup.
Terlebih setelah ditemukannya sejumlah orang di lokasi tambang yang positif Covid-19. [*/Nlm]