Padangkita.com - Setiap suku memiliki prosesi adat dalam pernikahan yang mulai dari tahap perkenalan hingga pengucapan janji sehidup semati. Masyarakat suku Kreung, Kamboja ini punya cara unik untuk mendapatkan kekasih.
Kaum perempuan di sana dalam mencari suami, akan tidur semalam dengan pria yang menjadi calon pengantin.
Baca juga: Ditanya Putrinya Soal Ciuman dengan 4 Cowok, Nia Ramadhani Panik
Mereka akan tidur di pondok yang telah disiapkan oleh keluarga perempuan.
Uniknya, hal ini dilakukan lebih dari satu pria sampai si gadis menemukan pria yang jadi pilihannya.
Ritual ini dimulai ketika seorang gadis sudah berumur 15 tahun, atau sudah mengalami menstruasi.
Baca juga: Haru, Ini Cerita di Balik Sosok Wanita Penenun dalam Uang Kertas Rp 5.000
Keluarga gadis pun akan membangunkan pondok sederhana yang letaknya dekat dari rumah. Gubuk ini sebagai tempat untuk proses pemilihan jodoh.
Bukan Hal Tabu
Ritual ini diketahui oleh semua orang, termasuk orangtua maupun sesepuh adat. Meskipun prosesinya tidak diketahui pasti, tetapi hanya satu orang laki-laki saja yang diperbolehkan menginap dalam sehari semalam.
Biasanya proses pemilihan ini berlangsung lama dan banyak kandidat. Meskipun demikian bergonta-ganti kaum lelaki tidak dianggap tabu.
Baca juga: Nicky Tirta Gandeng “Driver Ojol” Cantik di Resepsi Pernikahan Vanessa Angel
Menurut para orangtua, cara ini adalah adil bagi si gadis karena ia bisa memilih pria mana yang disukainya.
Sehingga pernikahan pun bakal awet luar biasa. Dan di mata para gadis, metode pemilihan jodoh seperti ini juga sangat memuaskan mereka.
Maksudnya, mereka diberi keleluasaan untuk mencari pasangan sehingga nggak ada kesan pemaksaan di sana.
Terjadi Hubungan Badan
Dalam ritual ini tentu terjadi hubungan badan. Bahkan bercinta merupakan salah satu metode si gadis untuk memilih calon pendamping yang pas. Hal ini pun dilakukan berulang kepada pria yang berbeda.
Walaupun begitu, tidak selalu pria yang masuk ke dalam pondok diajak bercinta oleh si gadis. Saat si gadis bilang tidak mau, laki-laki tersebut tidak menyentuhnya.
Baca juga: Ini di Wuhan China, Kabur dari Utang Nenek 60 Tahun Ini Oplas Jadi Seperti Wanita 20 Tahun
Jika laki-laki tersebut nekat maka hukuman adat yang sangat berat. Biasanya, para pemuda hanya akan mengobrol biasa si gadis di pondok.
Cara memilih jodoh macam begini bagi kita sangat ekstrem tentu saja. Karena tidak sesuai dengan norma. Tapi, di mata orang Kreung cara ini adalah metode terbaik untuk mencari pasangan.
Hampir nggak ada satu pun yang pernah memprotes ritual tersebut, baik dari si orangtua maupun para gadisnya.
Konon Dapat Menekan Angka Perceraian
Terlepas dari prosesinya yang aneh dan nggak biasa, ritual ini ternyata benar-benar bisa membawa dampak baik.
Ada dua manfaat besar yang didapatkan oleh orang-orang Kreung dengan melakukan ritual nyeleneh ini. Hal tersebut adalah sangat rendahnya angka pemerkosaan, serta nol persen jumlah perceraian.
Tidak ada pemerkosaan dan perceraian [ persen perceraian tentu adalah sesuatu yang luar biasa dan mungkin nggak kita temukan hampir di mana pun di dunia ini.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ritual unik ini memang mengedepankan pilihan si gadis sehingga nggak ada paksaan dalam memilih pasangan. Alhasil, ini menjadikan rumah tangga awet dan sangat aman dari perceraian.
Ritual ini konon masih dilakukan sampai hari ini. Dan uniknya setelah sekian lama dilakukan, belum pernah ada yang protes. Hal ini jadi bukti kalau ritual ekstrem itu diterima dan berdampak baik bagi masyarakat Kreung. (*/pk-28)