Masyarakat bugis tidak menganggap Bissu sebagai waria. Menurut mereka, terdapat lima gender yang ada di dunia.
Kelima gender tersebut yakni, pria, wanita, wanita berpakaian pria, pria berpakaian wanita dan bissu. Gender Bissu dianggap spesial karena merupakan anugerah dari Sang Pencipta.
Hal itulah yang membuat para Bissu kerap ditugaskan sebagai pemimpin upacara adat yang digelar oleh suku bugis. Di sana, Bissu sangat dihormati, mereka dianggap sebagai orang sakti penjaga suku bugis.
Selain itu, Bissu juga dianggap sebagai keturunan langsung dari dewa. Mereka memiliki tugas menyampaikan pesan dari roh-roh leluhur. Lantaran hal itu pula para Bissu dituntut untuk tetap suci atau tidak menikah hingga akhir hayatnya.
Tak hanya memimpin upacara adat, para Bissu juga kerap dimintai pertimbangan soal waktu menanam sekaligus memanen padi di sawah.
Biasanya perhitungan para Bissu ini sangat akurat melampaui hitungan petani itu sendiri.
Para bissu juga mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan roh nenek moyang. Mereka juga termasuk kebal dari senjata tajam. Bissu menguasai bahasa kuno lontaran dan memiliki bahasa khusus Bissu.
Baca juga: Niat Bertanya PR ke Sekolah, Siswa SMP Ini Justru Dilecehkan Sang Guru
Bagi suku bugis, Bissu merupakan simbol kekuatan magis suku tersebut. Keberadaan mereka jadi bukti bahwa ada kekuatan supranatural di dunia ini.
Meski jumlah Bissu di era sekarang sangat sedikit, tapi Bissu tetap jadi cerminan budaya bugis yang masih ada hingga saat ini. [*/Prt]