Berita viral terbaru: Inilah sebuah desa yang dikatakan sebagai Desa penyihir dan sempat dikutuk pemerintah.
Padangkita.com- Jika Biasanya kita hanya mendengar berbagai kisah terkait penyihir di dunia dongeng ataupun pada film fiksi. Karena banyak masyarakat yang jika keberadaan penyihir tidak terdapat di dunia nyata.
Akan tetapi ternyata ada sebuah desa di Spanyol yang disebut sebagai desa yang dikutuk bernama Desa Trasmoz.
Desa ini terletak di dekat card pegunungan Moncayo di wilayah Aragon, Provinsi Zaragoza. Serta hanya berjarak sekitar empat jam lebih dari Madrid, ibukota Spanyol.
Masyarakat setempat menyebut jika ada sebuah cerita kelam pada desa yang satu ini.
Padahal berdasarkan cerita sejarah, pada abad ke-13, Desa Trasmoz adalah desa yang cantik yang kaya akan air dan pertambangan perak. Berikut sejumlah fakta menarik mengenai desa yang dijuluki sebagai penyihir ini.
Semula terdapat ada 10 ribu orang tinggal disana dan mereka tidak diharuskan membayar upeti kepada gereja-gereja katolik di dekatnya seperti Biara Veruela karena bukan milik pemerintah.
Serta sebuah kastil yang berada pada bagian paling atas desa itu menjadi pusat pemerintahan.
Kemudian tersiar kabar jika kastil tersebut merupakan tempat penyihir. Masyarakat setempat juga sering mendengar bunyi-bunyian aneh dari dalam kastil.
Sehingga lambat laun sering terlihat para penyihir terlihat di jalanan dengan membawa peralatannya seperti sapu, salib hitam dan kuali.
Dengan cepatnya wabah penyakit lalu bermunculan dan hanya bisa disembuhkan oleh para penyihir. Setelah tersiar kabar, gereja-gereja Katolik pun menegur Pedro Manuel Ximenez de Urrea, sang penguasa Kastil Trasmoz.
Baca juga: Meggy Wulandari Blak-blakan, Jijik Soal Hubungan Ranjangnya dengan Kiwil
Mereka juga mengancam penduduk desa Trasmoz tidak diizinkan datang ke pengakuan dosa atau mengambil sakramen sukci di gereja Katolik. Serta aliran air turun juga dihentikan mengalir ke desa Trasmoz.
Akan tetapi, pada Pedro malah berusaha melakukan perlawanan balik ditambah lagi dengan adanya bantuan para penyihirnya.
Kemudian pada tahaun 1511, Raja Ferdinand II dengan bantuan dari Paus Julius II dari Vatikan, Italia, mengutuk desa itu dengan ayat 108 kitab Mazmur.
Kitab tersebut dianggap sebagai kitab paling sahih yang dimiliki gereja untuk memberi kutukan.
Baca juga: Geger! Pasangan Sesama Jenis Terpergok Wikwik dalam Mobil
Setelah berhasil mengalahkan Pedro, kastil tersebut kemudian dibakar sampai habis. banyak dari warga yang memilih pindah, walau masih ada yang memilih menetap seperti saat sekarang ini. [*/Nlm]