Ia menjelaskan bahwa kejadian itu bermula saat mereka ditugaskan untuk menjaga kebersihan unit kelas VII dan menemukan kotoran tersebut di dalam lemari.
Mereka lantas mengumpulkan siswa kelas VII untuk dimintai informasi.
Sayangnya, saat itu tidak ada yang mengakuinya. Mereka lantas marah dan salah seorang dari kakak tersebut kemudian mengambil kotoran itu dengan sendok makan lalu menyentuhkannya pada bibir atau lidah siswa kelas VII.
"Jadi kakak kelas ini menyentuhkan sendok yang ada feses tersebut pada bibir atau lidah siswa kelas VII," tulis pimpinan tersebut dalam rilisnya.
Pihak sekolah itupun meminta maaf perihal kejadian tersebut setelah banyaknya laporan dari berbagai pihak.
"Selanjutnya sebagai bentuk pembinaan, untuk kedua kakak kelas tersebut kami putuskan untuk mengeluarkan keduanya dari Seminari Maria Bunda Segala Bangsa," jelasnya.
Sementara bagi para siswa yang dihukum makan kotoran manusia itu juga akan dilakukan pendampingan dan pendekatan lebih lanjut oleh para pembina untuk pemulihan mental dan menghindari trauma. (*/PKT-27)