Pencapaian tersebut membuat peternakannya menjadi perusahaan dengan pertumbuhan tercepat versi Bloomberg.
Sejauh ini kekayaan dari Qin Yinglin diperkirakan meningkat pesat mencpai US$6,6 miliar. Di tahun 2019, kekayaan itu meningkat menjadi US$ 8,56 miliar.
Kenaikan pendapatan tertinggi yang terjadi oleh Muyuan, perusahaan yang dikelola Qin, terjadi pada pertengahan 2019 lalu.
Pasalnya, pada tahun itu terjadi kelangkaan global pada daging babi akibat flu Afrika. Hal itu membuat jutaan babi meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Lantaran hal itulah, Muyuan akhirnya meningkatkan harga dan profitnya di pertengahan tahun 2019. Karena banyaknya permintaan daging babi sedangkan persediaannya langka.
Baca juga: Pilot yang Dulu Bergaji Rp60 Juta Per Bulan Kini Terpaksa Jadi Pengantar Makanan
Dilansir dari laman resmi Muyuan, kurang lebih 10,25 juta ekor babi berhasil terjual saat itu. Bahkan meski di tengah pandemi Covid-19, perusahaan Qin Yinglin tidak mengalami dampak dari pandemi tersebut.
Menurut laporan media setempat, peternakan babi Qin Yinglin justru mengalami peningkatan lebih dari 8 persen. Dalam wawancara dengan media setempat, Qin Yinglin mengaku adanya pandemi Covid-19 justru membawa keuntungan bagi para peternak. [*/Prt]