Mereka mengancam akan membunuh keluarga Furuta bila berusaha kabur dan tak menuruti keinginan mereka.
Hingga ia berhasil disekap selama 44 hari walau sebelumnya pada 27 November orang tuanya mengontak pihak kepolisian karena anaknya tak kunjung pulang.
Namun tak berselang lama Furuta menelpon yang mengatakan jika dirinya menginap di rumah teman atas suruhan Miyano.
Ternyata Minato juga kerap bersikap kasar pada orang tuanya sehingga orang tuanya takut untuk bertanya perihal gadis yang menginap di rumah tersebut.
Selama dikurung ia kerap mendapat berbagai penyiksaan yang tak manusiawi.
Ia tidak hanya disiksa oleh 4 orang namun berbagai teman Yakuza lainnya seringkali diundang untuk menyiksa Furuta.
Baca juga: Menyeramkan, Ini Perkebunan Mayat di Amerika Serikat
Bahkan ia diperkosa sebanyak lebih dari 400 kali secara bergilir oleh para lelaki itu.
Tak hanya itu ia juga mengalami berbagai kekerasan fisik, tubuhnya digantung di atas plafon dan diperlakukan seperti karung tinju.
Ia dibiarkan kelaparan dan sering dipaksa makan kecoak hidup atau meminum urinnya sendiri.
Ia juga menerima penyiksaan lain seperti beberapa bagian tubuhnya dibakar, dimutilasi atau ditusuk jarum jahit, serta dipaksa untuk di depan para pelaku.
Pernah suatu ketika ada seorang pria yang dipaksa untuk memperkosa Furuta melaporkan hal ini pada kakaknya, hingga mereka melapor pada polisi.
Tapi kedua polisi tidak menemukan apapun karena mereka mendapat seakan mendapat undangan untuk memeriksa lebih lanjut.
Pada Desember 1988, setelah satu bulan berada dalam penyekapan, Furuta mencoba menelpon pihak kepolisian namun ketahuan oleh Miyano.
Hukumannya makin menjadi, kakinya dibakar sementara anusnya dimasuki botol besar hingga mengalami pendarahan dan kejang-kejang.