Padangkita.com - Polisi Panongan menggrebek sebuah ruko tempat prostitusi online yang berembel-embel panti pijat di Ruko Mardigras, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.
Pasalnya tempat tersebut sudah lama beroperasi. Bahkan tempat itu sudah sering digrebek, baik oleh aparat kepolisian maupun petugas Satpol PP setempat.
Kapolsek Panongan AKP Rohmad Supriyanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah melalukan penggerebekan terhadap Melati SPA. Rohmad menyampaikan, penggerebekan itu dilakukannya pada Selasa (13/10/2020), sekitar pukul 23.30 WIB.
Dia mengungkapkan bahwa penggerebekan tersebut bermula saat pihaknya melihat dua orang pria dengan gerak gerik mencurigakan masuk ke ruko Melati SPA.
Lantas, pihak polisi pun langsung melakukan penggerebekan ke dalam ruko dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, benar saja, polisi menemukan dua pasang bukan suami istri sedang melakukan hubungan intim.
"Saat tim masuk ke dalam ruko itu, kemudian didapati 2 pasang laki-laki dan perempuan di dalam kamar sedang melakukan hubungan intim," ujarnya, dikutip dari Suara.com.
Kemudian, Rohmad juga menuturkan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap orang tersebut, termasuk para pemesan jasa pekerja
seks atau PSK.
Terungkap para pelanggan yang diperiksa mengaku melakukan transaksi untuk memesan PSK melalui aplikasi online.
"Setelah ada kesepakatan harga, pelanggan langsung datang ke ruko tersebut yang sudah disediakan PSK di dalamnya" ungkapnya.
Dari penggerebekan tersebut, Rohmad menyebut, polisi berhasil mengamankan uang tunai sebesar Rp 2 juta, 310 buah kondom, dua unit telepon genggam, dua bungkus tisu basah dan satu buku tamu.
Sementara, saat ditemui salah warga, bernama Remon yang tempatnya berada di sebelah kejadian juga mengungkapkan fakta berikut
ini.
"Saya di sini kerja sudah lebih dari 10 tahun. Tempat itu memang sudah lama beroperasi dan sudah sama kali ini empat kali digerebek. Tempat ini namanya Melati SPA," ujar Remon ketika berada di lokasi kejadian, pada Kamis (15/10/2020), dilansir dari Suara.
Remon menyatakan, Melati SPA ini setiap siang selalu menutup setengah pintu gerbang. Berganti malam, kata dia, pintu baru terbuka lebar.
"Dari pagi hingga siang hari sebenarnya ada aktivitas, tapi pintunya selalu ditutup setengah. Tapi kalau sudah sore hari hingga larut malam baru dibuka lebar pintunya," ungkapnya.
"Karena kalau malam itu banyak yang berdatangan orang-orang dengan mobil mewah, seperti BMW dan lainnya," lanjutnya.
Remon juga mengaku bahwa dirinya merasa risih karena di samping tempatnya adanya aktifitas tak senonoh itu. Apalagi, menurutnya hal itu bisa membawa kesialan.
"Sebenarnya mah risih ada aktivitas itu di samping ruko tempat saya bekerja. Soalnya, hal seperti itu dampaknya bikin sial untuk di sekitarnya" jelasnya.
"Saya paling cuma melongok dari luar saja kalau pintu gerbang sudah terbuka lebar, itu terpampang gambar cewek tiduran di pintu kacanya," terangnya lagi.
Remon pun berharap, ini adalah kali terakhir tempat itu digrebek dan berharap tak akan beroperasi lagi. Polisi kini telah mengamankan HD alias Kokoh sebagai pemilik ruko tersebut.
Baca juga: Polisi Gerebek Pernikahan Sesama Jenis, 44 Orang Diamankan
Kemudian, DD alias Encek yang bertugas mencari pelanggan dan menawarkan para PSK. Dua orang itu pun sudah dijadikan tersangka atas kasus prostitusi online tersebut.
"Turut kami amankan 2 orang tersangka, 3 PSK dan 2 orang pelanggan. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut" pungkasnya. [*/win]