Maka ia terus ke masjid itu, lalu sholat dua rakaat, kemudian ia mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa: “Wahai Tuhanku, junjunganku dan kekasihku! Engkau benar-benar telah memuliakan aku dengan agama islam dan memakaikan mahkota padaku dengan mahkota islam serta memberikan petunjuk kepadaku dengan mahkota petunjuk. Maka dengan kemuliaan agama yang engkau limpahkan kepadaku, dan demi kemuliaan hari yang penuh berkah lagi mulia dan yang agung pangkatnya di sisi-Mu yaitu hari jumat, aku memohon kepadaMu semoga Engkau berkenan melenyapkan kesibukan belanja keluargaku dari hatiku, dan semoga Engkau berkenan melimpahkan rizki kepadaku yang tidak tersangka-sangka datangnya. Demi Allah, sesungguhnya aku ini malu terhadap keluargaku dan tanggunganku (istri dan anak-anakku) dan aku khawatir terhadap berubahnya tingkah mereka itu karena baru saja memeluk islam.”
Kemudian ia berdiri dan sibuk melakukan sholat dan ia sholat dua rakaat. Setelah tiba waktu pertengahan siang, seorang yang masih muda itu keluar untuk berjumatan, di mana anak-anaknya masih dalam keadaan sangat lapar.
Setelah ia pergi, tiba-tiba rumahnya didatangi tamu seorang laki-laki seraya mengetuk pintu. Istrinya lalu keluar, ternyata yang mengetuk pintu itu adalah seorang pemuda yang bagus rupanya, tangannya menggenggam uang emas yang dibungkus dengan sapu tangan.
Tamu itu lalu berkata padanya, "Ambillah bungkusan ini dan katakan kepada suamimu bahwa ini adalah upah kerjanya selama dua hari. Dan hendaklah ia menambah pekerjaannya, nanti upah juga akan saya tambah, terutama tambahan pekerjaan pada hari Jumat ini. Karena sesungguhnya amal sedikit pada hari Jumat ini menurut Raja Yang Maha Kuasa dianggap banyak,".
Wanita itu lalu mengambil bungkusannya, setelah dibuka ternyata berisi uang seribu dinar dan ia hanya mengambil satu dinar, lalu ia bawa kepada tukang real yang beragama Nasrani. Tukang real itu lalu menimbang uangnya, setiap satu mitsqal ternyata bobotnya bertambah dua mitsqal.
Setelah ia melihat capnya, ternyata bukan dinar dunia. Jadi tukang real itu tahu bahwa uang dinar itu merupakan hadiah dari akhirat. Maka ia bertanya kepada wanita itu, "Dari mana engkau mendapatkan dinar ini?"
Lalu wanita tadi menceritakan semua pekerjaan yang dilakukan suaminya mulai awal sampai akhir. Setelah ia mendengarkan keterangan wanita tadi, lalu ia berkata kepadanya, “Tunjukkanlah kepadaku tentang Islam.”
Setelah dijelaskan, ia masuk islam dan memberikan uang sebesar seribu dirham kepada wanita itu seraya berkata, "uang seribu dirham ini engkau belanjakan untuk keluargamu, dan jika sudah habis beritahukanlah kepadaku.”
Maka setelah lelaki muda suami wanita itu selesai sholat lalu ia pulang dengan tangan kosong, dan ia membuka sapu tangannya dipenuhi dengan debu sambil berkata dalam hatinya, “kalau nanti istriku bertanya apa yang kubawa, akan kujawab membawa tepung.”
Setelah ia sampai di rumahnya, ia melihat lambaran yang sudah disediakan dan berbau makanan. Ia lalu meletakkan sapu tangan didekat pintu agar istrinya tidak tahu.
Baca juga: Alami 'Culture Shock', Ini Perbedaan Indonesia dan Korea Selatan Menurut Jang Hansol
Kemudian ia berkata kepada istrinya tentang kejadian apa yang dilihat di rumah. Maka istrinya menceritakannya secara lengkap. Suaminya terus bersujud syukur kepada Allah.
Istrinya bertanya mengenai isi sapu tangan yang dibawanya, tetapi suaminya tidak menjawab dan langsung membuka sapu tangan tersebut. Isi sapu tangan yang sebelumnya diisi debu kini berubah menjadi tepung dengan izin Allah. [*/Jly]