Padangkita.com - Sungguh sangat luar biasa perjuangan bapak yang satu ini. Dirinya rela panas-panas jalan kaki keliling Sumatra jualan tikar. Ya, bapak-bapak hebat ini jualan tikar dari satu daerah ke daerah lain dengan jalan kaki.
Jalan kaki jika suasana sejuk dan dingin mungkin tak akan jadi soal, namun lain hal jika jalan kaki dalam kondisi panas dan cuaca terik.
Baca juga: Artis Taiwan Ini Sudah Kencan dengan 100 Pria, Sekarang Begini
Hal tersebut tentunya akan membuat badan akan mudah lelah.
Namun tidak dengan bapak-bapak ini. Namanya Alfian (30) dan Hendra (30). Keduanya adalah penjual tikar keliling. Mereka masuk dari kampung ke kampung, rumah ke rumah, bahkan dari satu daerah ke daaerah lain yang ada di pulau Sumatra ini.
Alfian mengaku berasal dari Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Dan saat ini dirinya sedang berjualan tikar di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Biasanya dirinya berdagang sendiri, namun karena ponselnya hilang, Alfian pun ikut bersama temannya Hendra.
Baca juga: Viral Perempuan Ini Carikan Istri Kedua untuk Suami dan Antarkan Ijab Kabul
Alfian menyandang berpuluh-puluh tikar di punggungnya. tak terlihat rasa berat dan beban. Mungkin karena biasa, atau karena beban hidupnya lebih berat dari beban tikar yang dipikulnya tersebut.
Muka kusam, kulit berminyak, rambut berubah pirang karena terbakar matahari tak menjadi soal. Yang penting barang dagangannya laku dan dapat membeli makan dan menyambung hidup ia dan keluarganya.
Harga tikar yang dijualnya berkisar 150 ribu hingga 500 ribu. Kadang tikarnya ada yang terjual namun kadang tak satu pun barang dagangannya terjual.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="31358" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Bila ada yang terjual, maka ada uang untuk disimpan dan digunakan untuk makan. Namun jika tidak, dirinya terpaksa berutang kepada bos pemiliki tikar untuk membeli makan.
"Kalau ngga laku terpaksa ngutang," katanya dilansir dari humas pemko Padangpanjang.
Dalam satu bulan dirinya megaku hanya bisa membawa pulang uang 1 juta rupiah dari keuntungan hasil penjualan tikar tersebut. Uang tersebut digunakan untuk biaya hidup istri dan anaknya.
Alfian megaku bisa pulangs atu bulan sekali jika sudah mendapatkan uang yang dirasa cukup untuk belanja bulanan sang istri dan anak. Kalau tidak bisa dua bulan atau tiga bulan dirinya tidak pulang.
Baca juga: Lucinta Luna Ingin Tobat, Mau Kerjakan Salat, Mengaji, dan Berhijab
Dirinya mengaku sudah 14 tahun berdagang tikar dari daerah-ke daerah ini. Tak ada rasa malu dan takut, walaupun ia baru memasuki sebuah daerah yang tidak ia ketahui sebelumnya.
Dirinya berharap suatu saat bisa berusaha sendiri dan memiliki usaha tanpa harus bergantung dengan orang lain. Hal itu merupakan mimpinya agar bisa terus bersama keluargnya di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. (*/pk-02)