"Semut api tidak hanya menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem, semut-semut ini juga tidak memiliki batas. Mereka telah mendarat di Bukit Burleigh selama 4 tahun," kata Hermann.
Semut api dikenal sebagai spesies yang agresif di alam. Mereka siap menyerang apapun yang mengganggunya. Orang yang terkena serangan semut api dapat merasa kesakita dan meninggalkan bekas luka pada kulit.
Berdasarkan data dari Gold Coast Bulletin, semut api telah membunuh kurang lebih 85 orang di Amerika. Meski dikenal sebagai spesies kecil, mereka sangat mudah beradaptasi dan pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tak hanya Australia, Amerika juga memiliki masalah serupa dengan peningkatan jumlah semut api di seluruh negeri. Menurut sebuah data, per tahunnya industri dan pertanian dapat mengalami rugi hingga 7 miliar dollar AS atau sekitar Rp100 triliun akibat ulah semut api.
Baca juga: Heboh, Rumah Dipindahkan Jin dalam Waktu Semalam di Ngawi
Di tahun 2017, pemerintah Australia telah menghabiskan 400 juta dollar AS atau Rp 5,7 triliun. Uang tersebut digunakan untuk melakukan kampanye pemadaman semut api yang berlangsung hingga 2027. [*/Prt]