Berita viral terbaru: Pemerintah Autralia habiskan uang hingga 7 miliiar dollar AS atau sekitar Rp100 triliun hanya untuk tangani semut api.
Padangkita.com - Semut merupakan salah satu spesies hewan yang memiliki ukuran kecil. Bahkan beberapa orang menanggap hewan itu tidak berbahaya pada manusia.
Namun ternyata makhluk yang hanya memiliki ukuran 2 sampai 7 mm ini bisa memberikan kerugian besar bagi sebuah negara.
Australia menjadi negara yang menghabiskan uang hingga 7 miliiar dollar AS setara Rp100 triliun hanya untuk menangani semut.
seperti dilansir dari Tintucnuocuc Jumat (10/7/2020), Australia mengalami kesulitan karena jumlah semut yang sangat banyak di negara tersebut.
Berdasarkan laporan dari Gold Coast Bulletin pada Selasa (7/7/2020), Solenopsis atau semut api telah menyebar di beberapa wilayah di Autralia dengan jumlah yang sangat banyak.
Sejak 2001 lalu, semut api tersebut menyebar di beberapa daerah di tenggara Queensland. Bahkan sekarang telah mengancam Burleigh Hill, obyek wisata di Gold Coast, Queensland, Australia.
Alison Ewens, direktur gaya hidup dan komunitas Dewan Kota Gold Coast khawatir seluruh area Bukit Burleigh akan mengalami penutupan yang lama.
Hal itu lantaran semut api telah meningkat dari 17 di pinggiran kota 2016, menjadi 41 pada 2020, dan diperkirakan hingga 2024 akan terus meningkat.
"Ada kekhawatiran tentang tingkat infiltrasi semut api di Queensland tenggara yang berada di luar kendali Program Semut Api Nasional, sebuah proyek yang dirancang untuk mencegah penyebaran semut," kata Alison.
Baca juga: 3 Pangeran Arab Saudi Meninggal Secara Misterius, Desas-desus Karena Corona
Lebih lanjut, Alison mengatakan, program semut api nasional tidak bisa menghentikan penyebaran semut api dengan cepat di Australia.
Bahkan komisaris kota Gold Coast, Hermann Vorster mengatakan upaya untuk mengendalikan penyebaran semut api tidak berhasil dilakukan.
"Semut api tidak hanya menimbulkan ancaman besar bagi ekosistem, semut-semut ini juga tidak memiliki batas. Mereka telah mendarat di Bukit Burleigh selama 4 tahun," kata Hermann.
Semut api dikenal sebagai spesies yang agresif di alam. Mereka siap menyerang apapun yang mengganggunya. Orang yang terkena serangan semut api dapat merasa kesakita dan meninggalkan bekas luka pada kulit.
Berdasarkan data dari Gold Coast Bulletin, semut api telah membunuh kurang lebih 85 orang di Amerika. Meski dikenal sebagai spesies kecil, mereka sangat mudah beradaptasi dan pindah dari satu tempat ke tempat lain.
Tak hanya Australia, Amerika juga memiliki masalah serupa dengan peningkatan jumlah semut api di seluruh negeri. Menurut sebuah data, per tahunnya industri dan pertanian dapat mengalami rugi hingga 7 miliar dollar AS atau sekitar Rp100 triliun akibat ulah semut api.
Baca juga: Heboh, Rumah Dipindahkan Jin dalam Waktu Semalam di Ngawi
Di tahun 2017, pemerintah Australia telah menghabiskan 400 juta dollar AS atau Rp 5,7 triliun. Uang tersebut digunakan untuk melakukan kampanye pemadaman semut api yang berlangsung hingga 2027. [*/Prt]