Berita viral terbaru: Ingin membuktikan jika Covid-19 merupakan rekayasa, pria asal San Antonio ini berakhir tewas.
Padangkita.com – Virus Corona atau covid-19 awalnya ditemukan di daerah Wuhan, China pada 2019 silam. Hingga tak butuh waktu lama virus mematikan ini dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Virus yang telah merenggut ribuan jiwa ini selalu menjadi topik yang hangat diperbincangkan banyak orang.
Terlebih belum ada vaksin yang ditemukan membuat orang-orang selalu memantau bagaimana perkembangan virus ini.
Semenjak ditetapkan sebagai pandemi global, menyiratkan jika virus ini merupakan suatu keadaan darurat secara internasional. Karena semua orang memiliki potensi yang sama untuk tertular virus yang satu ini.
Walau telah wara wiri berbagai pemberitaan mengenai pandemi covid-19 ini, masih saja banyak pihak yang memandangnya sebelah mata.
Mereka seolah beranggapan jika semua hal tersebut hanyalah permainan media semata dan konspirasi global.
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang pria asal Amerika Serikat. Pria berusia 30 tahun tersebut dilaporkan meninggal dunia usai melakukan "pesta COVID".
Dilansir dari Okezone, ia dengan sengaja menghadiri pesta tersebut untuk menguji apakah virus itu hanya hoaks belaka.
Baca juga: Nikahi Anak Gadis Dayak Tanpa Persetujuan Keluarga, Anggota DPRD Ini Didenda 450 Juta
Diketahui jika pesta tersebut turut menghadirkan orang yang telah terbukti terinfeksi covid-19. Mereka yang menghadiri pesta ini juga berusaha menguji apakah virus corona ada atau secara sengaja memaparkan orang dengan virus tersebut. Serta kabarnya mereka juga mencoba menguji kekebalan tubuh yang dimilikinya.
Namun saat pesta berlangsung pria asal San Antonio, Texas tersebut tertular hingga dilarikan ke Rumah Sakit Methodist di San Antonio.
Saat dirawat ia sempat bercerita pada perawat yang bertugas jika ia telah melakukan kesalahan dengan mendatangi pesta.
Karena apa yang ia kira hoaks sebelumnya kini terbukti ia rasakan sendiri. Hingga dirinya meninggal dunia karena tidak kuat menahan serangan virus berbahaya tersebut.
Kepala Petugas Medis rumah sakit, Dr Jane Appleby menegaskan jika pesta yang digelar sebelumnya sangat berbahaya.
Baca juga: Dokter dan Perawat Ogah Layani Pasien Covid-19, Warga Enggan ke Rumah Sakit
Doktar darurat di Rumah Sakit Lenox Hill, New York City, dr Robert Glatter juga menambahkan jika hal tersebut sangat tidak bertanggung jawab dan berpotensi timbulkan kematian.
Ia mengibaratkan jika pesta yang diselenggarakan tersebut merupakan jalan menuju kematian dini.
Ia menambahkan jika mereka yang hadir nantinya bisa merasakan kelelahan kronis dan tak henti-hentinya, nyeri dada, kesulitan bernapas dan demam setiap hari. [*/Nlm]
