Berita viral terbaru : Seorang dokter mengoperasi alat vital seorang anak berusia 3 tahun hingga habis.
Padangkita.com – Dalam ajaran Islam diwajibkan bagi laki-laki untuk melakukan khitan atau sunat. Namun tidak ada aturan khusus pada usia berapa sunat dilakukan pada anak.
Tapi pada beberapa wilayah di Indonesia hal ini dilakukan saat anak lelaki duduk di bangku sekolah dasar. Namun tidak hanya dalam ajaran Islam, beberapa tradisi suku juga mempercayai hal ini.
Walau terasa menyakitkan ternyata sunat ini memiliki tujuan yang bagus untuk tubuh. Selain diyakini untuk kesehatan, sunat juga dilakukan karena alasan kebersihan organ vital pria.
Sebuah kisah menggemparkan tentang sunat yang dijalani seorang bayi. Pasalnya seorang anak berusia 3 tahun mengalami hal mengejutkan usai kedua orang tuanya membawa ia untuk di sunat. Kejadian memilukan ini terjadi di Brasil.
Saat itu, ayah sang bayi yang bernama Alberthy Camargos membawa anaknya ke ahli bedah.
Alasan ia membawa sang anak untuk di sunat karena putranya memiliki masalah phimosis pada organ intimnya. Menurut dokter masalah ini akan bertambah besar jika tidak ditangani dengan benar.
Tak hanya itu, penyakit tersebuat dapat menyebabkan masalah kebersihan dan fungsi bagi sang anak.
Biasanya proses sunat di Brasil hanya memakan waktu selama 30 menit, tapi kondisi berbeda di alami putranya. Telah berselang empat jam kemudian barulah sang dokter selesai melakukan tugasnya.
Awalnya Camargos tidak merasa curiga sedikitpun, ia mengira semua telah beres tanpa ada masalah. Hingga ia dan sang istri membawa putranya pulang ke rumah, dan setelah itu sebuah kejutan terjadi.
Baca juga: Rahasia Podcast Deddy Corbuzier Tempat Klarifikasi Para Artis
Saat dirinya ingin mengganti obat dengan mengganti kain kasa yang membalut organ vital putranya, ia begitu terkejut.
Pasalnya alat kelamin putranya terputus, tidak seperti sunat yang biasanya. Karena syok dan sedih, dia hampir jatuh pingsan mendapati kenyataan itu.
Merasa tak terima dengan kenyataan pahit yang menimpa putranya, ia mencoba meminta penjelasan dokter di rumah sakit tersebut.
Namun hal lain semakin mengejutkannya, karena dokter yang mengoperasi putranya telah meninggal.
Setelahnya ia membawa putranya ke ahli urologi urmah sakit lain dan menceritakan jika organ reproduksinya terpotong sampai ke akar.
Hingga tenaga medis di sana memilih organ genital anak itu dioperasikan kembali untuk melindungi uretra kecil. Hal tersebut dapat menumbuhkan kembali kulit dan membentuk bagian lainnya.
Sehingga nantinya sang anak dapat memiliki kehidupan yang normal saat dewasa nanti.
Meskipun kondisi sang anak tersebut perlahan membaik, Camargos ingin melaporkan pihak rumah sakit serta menyelidiki kasus tersebut. [*/Nlm]