Berita viral terbaru: Hulon Mitchell Jr merupakan pemimpin komunitas spiritual kulit hitam yang bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan di Miami.
Padangkita.com - Beberapa orang memiliki guru spiritual yang mereka percayai untuk menuntun kedamaian pada diri orang tersebut.
Jika kebanyakan guru atau pemimpin spiritual mengajarkan konsep kedamaian dan menghindari kekerasan, namun hal ini justru berbeda dengan pemimpin komunitas spiritual kulit hitam di Miami ini.
Pria bernama Yahweh ben Yahweh bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan yang terjadi di Miami pada tahun 1980 hingga 1990.
Pemimpin spiritual itu melakukan pembunuhan untuk sebuah ritual pada komunitasnya. Biasanya ritual tersebut dilakukan dengan membunuh dan mangambil beberapa bagian tubuh orang kulit putih.
Dulunya, pemimpin sekte agama Nation of Yahweh itu dikenal dengan nama Hulon Mitchell Jr. Anak pertama dari lima belas bersaudara di Kingsfisher, Oklahoma ini besar dari keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang pendeta gereja Pentakosta.
Menurut Hulon, kemiskinan itu terjadi karena pemberlakuan Undang Undang Jim Crow. Hukum tersebut mengatur pemisahan rasial yang berdampak pada buruknya kondisi ekonomi kelompok kulit hitam.
Dilansir dari Kumparan, saat masa remaja Hulon mulai tertarik terhadap gerakan spiritual. Tak hanya itu, ia juga mendukung gerakan hak sipil.
Namun akhirnya ia meninggalkan gerakan tersebut. Bahkan ia juga mengejek pemimpin gerakan sipil saat itu, Martin Luther King Jr sebagai ‘that dead dog preacher’.
Lantaran hal itu, Hulon tertarik untuk mendirikan organisasi spiritual bernama 'Nation of Yahweh'. Pada tahun 1970, ia mengklaim dirinya sebagai anak Tuhan atau Yahweh.
Baca juga: Miliki Tubuh Sehat Meski Berusia 50 Tahun, Pria Asal China Sering Lakukan Gerakan seperti Moyet
Perlahan hubungan Hulon dengan keluarganya mulai hancur akibat pendirian organisasi tersebut. Bahkan ia sampai bercerai dengan istrinya.
Liberty City, Florida menjadi sekte keagamaan 'Nation of Yahweh'. Selama memimpin organisasi tersebut, ia menekankan campuran supremasi rasial dan separatisme yang keras.