Berita viral terbaru: Terlahir sebagai Yahudi dan tidak ada lingkungan islam, pria ini memilih menjadi muslim. Akhirnya ia menjadi seorang Syeikh.
Padangkita.com - Perjalanan spiritual memang tidak ada yang bisa menduga. Seorang pria terlahir sebagai Yahudi lalu kemudian menjadi Islam.
Ia adalah Syeikh Fredy Ali Abdussamad Bollag. Dalam bukunya Der Name Allah und die Zahl 66 (Nama Allah dan Nomor 66), dia menerbitkan pemikirannya tentang asal-usul semua agama dengan menampilkan bukti menarik dari sains dan mistik numerologi. Pada tahun 2011 Syekh Fredy Ali Abdussamad Bollag meninggal dunia.
Fredy Abdussamad Bollag lahir dalam keluarga Yahudi Swiss pada 1935. Pada masa ketika Islam tidak banyak dikenal di Eropa, Fredy Bollag tertarik pada mistikisme Islam, yang juga dikenal sebagai tasawuf.
Dia melakukan perjalanan mencari pengetahuan untuk mencari kebenaran tertinggi, Tuhan, dan menjadi ahli dimensi batin Islam.
Dilansir dari Aboutislam, Rabu (3/6), Fredy Abdussamad Bollag dilahirkan dalam keluarga Yahudi, tetapi segera bersentuhan dengan agama Kristen, terutama gereja di timur atau Kristen Timur.
Namun, dia meyakini bahwa Tuhan itu Esa dan Satu-satunya. Keyakinan tauhid murni inilah yang membawa Fredy Bollag ke Islam. Cintanya kepada Nabi Isa AS membawanya kepada cinta yang besar untuk Nabi Muhammad SAW.
Pada awal 1950-an, Fredy Abdussamad bertemu dengan pengikut ordo Sufi Syekh Ahmad al-Alawy. Keberadaan tatanan sufi di Eropa pada masa ini dapat dibilang unik.
Pada awal usia dua puluhan, Fredy mulai mempelajari Islam dan tasawuf Islam. Dalam mencari kebenaran, Fredy juga tertarik untuk memperdalam tradisi agamanya sendiri, tradisi Kabbalah Yahudi, di Israel.
Kabbalah adalah metode esoteris dalam mistisisme Yahudi. Dia mencoba hidup sesuai dengan tradisi Yahudi selama satu tahun, tetapi tidak berhasil.
Rencananya untuk melanjutkan jejak nenek moyang Yahudi tidak pernah terwujud. Dia tidak menemukan seorang guru yang membuat dia puas. Itu sebabnya ia kembali ke Basel, Swiss, setelah satu bulan berkunjung ke Israel.
Baca juga: Manuskrip Al-Quran Masa Nabi Muhammad Ditemukan di Inggris, Tertua di Dunia
Dia menerima Islam dari Syekh ‘Abdul Rahman. Dalam sebuah wawancara, ia menggambarkan konversi ke Islam sebagai takdir yang ditulis Tuhan untuknya.
Banyak hal berubah bagi Fredy setelah ia menerima Islam, khususnya sholat lima waktu yang mengubah rutinitas hariannya.
"Pada awalnya cukup sulit karena pada tahun 1956 hampir tidak ada Muslim di kota asal saya, Basel," ujar dia.