Kemampuan luar biasa Padgett ini pun sukses membuat para ahli syaraf berminat untuk memahami bagaimana ia mengembangkannya.
Sebut saja misalnya Berit Brogaard, seorang profesor filsafat sekarang di University of Miami, di Coral Gables, Florida, dan rekan-rekannya.
Mereka memindai otak Padgett dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk memahami bagaimana ia memperoleh keterampilannya yang hebat dan sinestesia yang memungkinkan dia memahami rumus-rumus matematika sebagai angka geometris.
Hasil pemindaian itu menunjukkan aktivitas signifikan di otak kiri Padgett, di mana keterampilan matematika terbukti dikelola oleh bagian ini.
Otaknya menyala paling kuat di korteks parietal kiri, area di belakang mahkota kepala yang diketahui memadukan informasi dari berbagai indra.
Ada juga beberapa aktivasi di bagian lobus temporal (terlibat dalam memori visual, pemrosesan sensorik dan emosi) dan lobus frontal (terlibat dalam fungsi eksekutif, perencanaan dan perhatian)
Adapun sebelum cedera, Padgett adalah seorang atlet dan pelukis.
Pria asal Tacoma, Washington ini juga bukan termasuk orang yang menonjol di bidang akademis.
Bahkan ia pun tak lulus dalam ujian pra - aljabar dalam pelajaran matematika. Namun, setelah cidera kepala yang dialaminya pada 2002 silam, Padgett mampu mengembangkan kemampuan visual matematis dan konsep fisika secara intuitif.
Baca juga: Tergiur Menikah dengan Pria Kaya China, Gadis Ini Ternyata Jadi Korban Pengantin Pesanan
Banyak kalangan menyebut bahwa cidera itu telah membuka bagian dari otaknya yang membuat segalanya sesuatu di dunia ini tampak memiliki struktur matematis.
"Saya melihat bentuk dan sudut di mana-mana dalam kehidupan nyata - dari geometri pelangi, hingga fraktal dalam pusaran air, dan itu semua benar-benar indah," ungkap Padget.
Tak hanya itu, Padgett diketahui juga berhasil menerbitkan sebuah memoar dengan Maureen Seaberg disebut "Struck by Genius".
Benar-benar kuasa Tuhan. [*/Jly]