Wow, Kini Bisnis Papakatsu Digemari Wanita Jepang, Apa Itu?

Berita viral terbaru: PapaKatsu

Ilustrasi. (Foto: Ist)

Berita viral terbaru: Bisnis papakatsu atau sugar daddy sangat diminati oleh kaum wanita di Jepang terutama saat masa pandemi.

Padangkita.com - Sugar Daddy' adalah istilah untuk orang yang menjalani hubungan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan ekonomi atau lebih dikenal sebagai simpanan orang kaya.

Banyak wanita yang memilih untuk menjadi simpanan pria mapan agar kehidupannya terpenuhi, contohnya saja seperti beberapa wanita di Jepang.

Bahkan di negara sakura itu, sugar daddy telah menjadi bisnis yang digemari banyak wanita Jepang. Di sana sugar daddy lebih dikenal dengan istilah 'papakatsu'.

Saking populernya bisnis tersebut, banyak para gadis Jepang yang mendaftarkan diri untuk disewa oleh para pria kaya atau sugar daddy.

Bahkan terdapat beberapa aplikasi yang memudahkan para wanita di sana untuk mendaftarkan diri sebagai anggota papakatsu.

Kebanyakan orang beranggapan menjadi sugar baby selalu melulu tentang hubungan intim. Namun hal ini berbeda untuk papakatsu di Jepang.

Dari hasil wawancara dengan salah seorang gadis papakatsu, ia mengatakan bahwa dirinya tak berhubungan intim dengan pria yang menyewanya. Hal itu terungkap dalam taynagan wawancara di kanal Youtube Nobita From Japan.

"Aku tinggal di Tokyo yang biaya hidupnya cukup tinggi, jadi aku mencari pekerjaan part time yang bisa menghasilkan banyak uang dan suatu hari aku mengetahui tentang papakatsu dan mencobanya,” ujarnya dalam tayangan wawancara tersebut

“Tentu saja awalnya aku juga skeptis, tapi beberapa temanku sudah melakukannya dan mereka bilang ini aman tanpa perlu berhubungan intim. Dan itu benar. Yang aku lakukan cuma makan bareng dan mendengarkan ceritanya, mengangguk lalu pura-pura senang," sambung gadis itu.

Baca juga: Ini Sasikirana Zahrani Asmara, Putri Anjasmara Atlet ‘Ice Skating’ yang Memesona

Bayaran bagi para gadis papakatsu tidak memiliki standar khusus. Mereka biasa mendapatkan bayaran yang berbeda-beda sesuai dengan kesepakatan antar keduanya. Hal itu dilakukan agar tidak ada yang merasa dirugikan.

"Aku biasanya menetapkan tarif US$ 48 (Rp 700 ribu) per jam untuk kencan di sebuah kafe, restoran atau sekedar berkendara bareng. Dari awal aku berkata pada mereka kalau tidak boleh ada hubungan intim dan kebanyakan dari mereka oke-oke saja," ujar seorang gadis papakatsu.

Sebagian besar para gadis papakatsu memiliki usia yang masih muda. Namun begitu, berdasarkan survei yang pernah dilakukan ada banyak pula gadis papakatsu yang memiliki usia dewasa bahkan telah menikah.

"Rata-rata usianya mulai dari 18 sampai 50 tahun. Pekerjaan mereka juga beragam, seperti anak kuliahan, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, single mother dan lainnya. Kebanyakan dari mereka melakukannya karena alasan keuangan,” ungkap Sara Takaishi, seorang wanita yang pernah bekerja di industri papakatsu.

“Si cowok biasanya seorang pebisnis tajir yang punya status tinggi, yang mana langka banget bagi kebanyakan gadis untuk bisa ngobrol dengan cowok seperti itu. Kadang, si gadis jadi bisa mengembangkan network mereka lewat papakatsu," sambungnya.

Di Jepang sendiri bisnis papakatsu memang tengah digemari oleh para wanita, terutama salama masa pandemi. Hal itu lantaran banyak masyarakat yang mengalami masalah perekonomian.

Alhasil, beberepa dari mereka memilih untuk bekerja yang mudah menghasilkan uang untuk biaya hidup.

"Jumlah gadis papakatsu semakin meningkat, terutama karena virus corona. Banyak perusahaan yang terpaksa tutup, terutama bisnis-bisnis malam yang paling terkena dampaknya, jadi para pekerja di sana tak punya pelanggan sekarang dan mereka beralih jadi gadis papakatsu," ujar Yuto, seorang produser dari industri Papakatsu.

Meski sering dianggap sebagai pekerjaan yang tidak baik, namun beberapa pemilik bisnis papakatsu memberikan ilmu pada para gadisnya agar tak terjerumus oleh sugar daddy nakal. Hal itu mereka lakukan untuk menekan angka kejahatan. Bahkan beberapa gadis papakatsu harus menjalani beberapa pelatihan terlebih dulu.

"Aku mengajari mereka bagaimana caranya agar tidak ditipu oleh sugar daddy yang nakal. Aku memberikan mereka informasi tentang tipe-tipe sugar daddy yang harus mereka hindari. Aku juga mengajari mereka bagaimana caranya untuk memuaskan para pria tajir. Pastinya pria tak suka wanita yang terlalu serakah, jadi aku mengajari para member caranya untuk membuat sugar daddy mereka mau memberi makan," jelas Yuto.

Seorang gadis papakatsu bernama Sara menjelaskan bahwa kebanyakan sugar daddy yang menyewa gadis papakatsu karena mereka memiliki masalah dengan pasangannya atau hanya ingin sekedar merasakan berkencan seperti saat masih muda. Hal itulah yang membuat mereka lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadis papakatsu meski tak melakukan hubungan intim.

"Para pria tersebut tidak akur dengan istrinya atau tidak bahagia dengan rumah tangganya, jadi mereka merasa kesepian dan ingin merasa dicintai atau disembuhkan oleh orang lain. Tapi ada juga kok yang melakukannya meski rumah tangganya baik-baik saja karena merasa jika papakatsu dan pernikahan adalah dua hal yang berbeda," jelas Sara.

Lantaran sering dianggap negatif, banyak pro dan kontra dari warga Jepang untuk bisnis papakatsu ini. Banyak yang beranggapan jika hal ini tak ada bedanya dengan prostitusi, dan para gadis papakatsu tersebut tak lebih dari simpanan pria kaya.

Baca juga: Hidup Mapan di Prancis, Pria Ini Justru Pilih Tinggal di Indonesia Jadi Tukang Gali Sumur

Meski begitu, ada pula yang mengaggap bisnis tersebut membantu perekonomian para gadis yang sedang membutuhkan uang. Tak hanya itu, bisnis ini juga dianggap bisa mengurangi angka kriminalitas.

Lantaran populernya bisnis ini berhasil menarik perhatian salah satu rumah produksi di Jepang. Pada tahun 2017 lalu, sutradara Hiromasa Kato menggarap drama dengan mengangkat kisah tentang sugar daddy.

Drama tersebut berjudul Papakatsu yang dibintangi oleh Marie Litoyo dan Atsuro Watabe. Miliki 8 episode, drama ini mendapatkan rating yang cukup tinggi dari para pecinga drama Jepang. [*/Prt]


Baca berita viral terbaru hanya di Padangkita.com 

Tag:

Baca Juga

Padang, Padangkita.com - Ketua Umum FORKI Sumbar, Andre Rosiade bersyukur atas raihan atlet karate Sumbar dalam PON XX di Papua tahun 2021.
Boyong 2 Perak di PON Papua, Rombongan Karateka Sumbar Dijamu Andre Rosiade
Berita Viral, Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek, Viral trending Terbaru Hari Ini
Minta Uang Rp5.000 Untuk Beli Rokok Tak Dikasih, Cucu Ancam Bunuh Sang Nenek
Berita Pariaman hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemungkinan besar setelah selesai proses BAP kasus akan dilimpahkan ke Polresta
Kesal Dibilang Numpang Hidup, Pria Beristri Bacok Ayah Kandungnya Sendiri
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Kembar menikah dengan kembaran lainnya di Sumedang bikin wrganet heboh.
Unik, Sesama Kembar Menikah dengan Kembar Lainnya di Waktu Bersamaan, Sempat Takut Ketukar
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Wanita menangis darah
Wanita di India Menangis Darah Saat Siklus Menstruasi karena Idap Kelainan Medis Langka
Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Seleksi masuk PTN
Ini Alasan Kemendikbud Ubah Pola Seleksi Masuk PTN Tahun 2024