Padangkita.com - Seorang wanita yang tinggal di Korea Selatan menceritakan pengalamannya dipaksa untuk pindah agama.
Ia bercerita lewat akun TikToknya @p.jinjuu16, saat itu ia menghadiri sebuah perayaan hari Ayah. Wanita yang bernama Mutiara Adiguna itu penarasan dengan perayaah Hari Ayah karena belum pernah sama sekali merayakan hari tersebut.
Terdorong rasa penasaran ia berangkat sendiri ke acara.
Awalnya tidak ada yang beda dari acara tersebut, layaknya hari perayaan yang diisi dengan ucapan dan apresiasi terhadap kerja keras seorang ayah pada keluarga.
Sampai pada suatu ketika tiga orang mendatanginya dan membawanya ke sebuah ruangan. Ketiganya membawa Alkitab (bertuliskan Bible). Lalu satu wanita di antara mereka memaksanya untuk pindah ke agama yang dianutnya.
"Disuatu ruangan itu gue dikasih kitab dengan tulisan bahasa Inggris. Kitab itu ada dalam bahasa Inggirs, Mandari dan bahasa Korea. Terus dia bilang "kamu mau ngga ikut agama kita?" lalu gue jawab ngga mau. Lalu dia buka Alkitabnya ada perjanjian lama dan perjanjian baru," paparnya dalam video.
Wanita yang mengaku seorang Muslim tersebut lantas menanyakan siapa Tuhan yang mereka anut. Kemudian dijawab oleh salah seorang dari tiga wanita itu jika Tuhan mereka adalah perempuan.
Mutiara menduga menduga bahwa sosok Tuhan itu adalah Bunda Maria, namun ternyata bukan.
"Terus mereka bilang Tuhan gue bukan Yesus, tapi Tuhan ku perempuan. Istrinya Yesus. Gue bingung kan. Gue pernah baca Alkitab, kok aneh Tuhannya cewek," katanya.
Mutiara Adiguna merasa makin janggal sebab dari pemaparan tiga orang itu jika yang menjadi Tuhan mereka adalah perempuan yang lahir dari perempuan pula.
"Terus dia buka kitabnya di perjanjian baru dan disana ada ayatnya bahwa Tuhan mereka perempuan," tambahnya.
Merasa janggal lagi, ia kembali bertanya sejak kapan perjanjian baru ini dibuat, si wanita tersebut menjelaskan bahwa perjanjian baru itu baru dibuat pada tahun antara 2016 hingga 2017.
"Terus gue bingung. Ini siapa yang buat pada tahun segitu? Terus dia bilang 'kamu masuk dulu agama saya baru nanti saya jelaskan berasal dari mana dan siapa yang nulis," katanya.
Pandai mengorek fakta, wanita tersebut akhirnya mengakui bahwa mereka diberi target untuk mencari 10 orang per hari untuk masuk agama tersebut.
"Jadi di Korea itu karena banyak atheis, jadi agama dijadikan MLM gitu, bisnis," tutupnya.