Berita viral terbaru: Seorang warga negara Indonesia bekerja menjadi perawat lansia di negara Jepang gajinya mencapai puluhan juta.
Padangkita.com – Apakah Anda berminat untuk menjadi perawat Lansia di Jepang? Pekerjaan perawat Lansia ternyata cukup menarik di negara Jepang. Pasalnya, gaji untuk perawat Lansia di Jepang mencapai Rp 18 juta per bulan.
Nani, seorang warga negara Indonesia yang pernah bekerja menjadi perawat lansia di Jepang ini mengaku nyaman dengan pekerjaannya itu.
Semuanya berawal ketika Nani mengikuti program Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Juli 2008 lalu.
Nani berangkat ke negara Jepang pada tahun 2014 dan kembali ke negara Indonesia pada tahun 2019.
Nani mengaku merasa nyaman selama bekerja merawat lansia yang rata-rata usianya mulai dari 70 tahun ke atas atau lansia yang sudah mulai pikun.
Tidak hanya itu, kenyamanan juga didapatkan Nani dari teman-teman seniornya dari Jepang yang membimbingnya dengan baik.
Selain suasana yang menyenangkan, Nani juga mengaku penghasilan yang didapatkannya selama bekerja sebagai perawat lansia cukup besar.
Setiap bulannya, penghasilan yang didapatkan Nani mencapai 150 ribu yen setiap bulannya. Jumlah tersebut belum masuk bonusnya.
“Misal (kemarin) gaji dasar 150 ribu yen itu belum termasuk bonus dan lain-lain. Gaji pokoknya segitu berarti sekitar kurs hari ini 124 jadi Rp 18 juta sekian di luar yang lainnya,” ujar Nani saat ditemui di Midplaza, Jakarta, Jum’at (28/2), dilansir dari Kumparan.
Baca juga: Cerita Waria Taubat dan Nikahi Wanita Cantik
“Tapi tergantung tempat kerjanya juga. Ada yang lebih tinggi juga, apalagi kalau sudah lulus ujian,” tambah Nani.
Ujian yang dimaksud adalah jika mengikuti program IJEPA, apabila lulus ujian setelah 3 tahun bekerja di sana, maka peserta dibebaskan, yakni bisa tetap berada di Jepang. Namun, apabila gagal dalam ujian, akan diberi 1 kali kesempatan lagi.
Nani juga mengatakan gaji yang mencapai Rp 18 juta itu belum bisa dibilang gaji yang cukup tinggi di negara Jepang. Hal ini karena biaya hidup di sana terbilang cukup mahal.
“Gaji beda jauh dengan Jakarta. Jadi memang lebih besar di Jepang tapi pengeluarannya juga lebih banyak. Biaya tempat tinggal, biaya makan, keseharian gitu,” ujar Nina.
Selain itu, menjadi perawat lansia juga tidak kalah menantang. Lansia yang dirawat Nani cukup rewel karena mereka sudah pikun.
“Kadang misalkan udah makan, 5 menit kemudian kok aku belum dikasih makan, bisa kayak gitu. Terus misalkan udah ke toilet eh 1 menit kemudian mau pipis marah-marah gitu, banyak yang kayak gitu karea sudah pikun kan,” ujar Nani.
Saat ini, Nani tidak ingin langsung balik ke negara sakura itu. Ia ingin mengutamakan kerja yang ada di Indonesia dulu.
Baca juga: Pria di Vietnam Ini Selamat dari Maut Berkat Ada Belatung di Kepalanya
“Aku prioritas bisa kerja di Indonesia. Enggak ke sana. Ini bursa kerja bisa di Indonesia, bisa ke Jepang. Enggak semuanya merawat lansia, ada yang ngajar, ada yang perusahaan tapi menggunakan bahasa Jepang,” terang Nina. [*/win]