Berita viral terbaru: Warga Nepal dihebohkan dengan Kura-kura emas yang dipercaya sebagai reinkarnasi dewa Wisnu dalam ajaran Hindu.
Padangkita.com - Belum lama ini warga Nepal dihebohkan dengan sekor kura-kura yang memiliki warna emas. Kura-kura tersebut ditemukan di Kotamadya Dhanushadham, bagian dari Distrik Dhanusha Nepal.
Warga lokal percaya bahwa hewan itu merupakan reinkarnasi dari salah satu dewa Hindu, Wisnu.
Meski begitu, para ilmuan justru memiliki pendapat berbeda. Pasalnya, mereka mengatakan bahwa warna emas yang dimilik kura-kura tersebut hanya hasil dari mutasi genetik yang menyebabkan warna kura-kura tersebut berbeda dari spesiesnya yang lain.
Menurut laporan, hewan tersebut merupakan kura-kura emas kelima dari spesies Lissemys punctata andersoni yang pernah ada di dunia. Sementara di Nepal sendiri, kura-kura berwana emas baru pertama kali ditemukan.
Kamal Devkota, seorang ahli reptil mengatakan bahwa kura-kura ini memiliki nilai spiritual yang tinggi. Hewan tersebut diyakini sebagai reinkarnasi dari dewa Wisnu dalam ajaran Hindu.
"Tidak hanya hewan emas tetapi, kura-kura ini secara keseluruhan memiliki nilai religius dan budaya yang signifikan di Nepal," ungkap Kamal, seperti dari Daily Mail pada Minggu (23/8/2020).
"Diyakini bahwa Dewa Wisnu berwujud kura-kura untuk menyelamatkan alam semesta dari kehancuran dalam inkarnasinya. Dalam mitologi Hindu, cangkang atas kura-kura menunjukkan langit dan cangkang bawah menunjukkan Bumi," jelasnya.
Kura-kura sendiri dikenal sebagai Kuma dalam ajaran Hindu. Kata tersebut juga digunakan menandai sejumlah kuil di India.
Berdasarkan keteranan para ahli, warna emas yang dimiliki oleh kura-kura tersebut disebabkan olah "chromatic leucism". Hal itu merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan hilangnya pigmentasi warna pada hewan tersebut.
Leukisme biasanya menyebabkan kulit putih, pucat atau tidak rata. Dalam kasus ini membuat cangkang kura-kura menyebabkan xanthophores. Hal itu membuat sel-sel yang berlimpah dengan pigmen kuning yang menjadi dominan.
Tuan Devkota, dari Asosiasi Toksinologi Nepal mengatakan bahwa kura-kura emas tersebut pertama kali ditemukan di Nepal.
"Ini adalah penampakan leucisme kromatik pertama di Nepal pada jenis kura-kura ini, Lissemys punctata andersoni, dan hanya yang kelima dalam spesies di seluruh dunia. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa ini adalah satu penemuan yang tidak biasa," ungkapnya.
Kura-kura tersebut telah dilepas ke alam liar belum lama ini. Hal itu dilakukan agar kura-kura itu bisa hidup secara alami di habitatnya.
Namun lantaran perbedaan yang ia miliki, kura-kura tersebut diperkirakan cukup sulit bertahan hidup di alam liar.
"Penyimpangan warna sangat jarang terjadi karena individu yang terkena dampak mungkin dirugikan di lingkungannya," kata Devkota.
Baca juga: Setelah Digauli Gak Sanggup Bayar Rp70 Ribu, Pria 19 Tahun Ini Nekat
"Kondisi yang digerakkan secara genetik seperti chromatic leucism akan terkena tekanan selektif negatif yang intens di alam. Tapi hewan berbeda seperti itu sangat dihargai dalam perdagangan hewan peliharaan," lanjutnya. [*/Prt]