Berita viral dan trending terbaru: Sebuah video segerombolan warga membuka paksa peti mati pasien Covid-19 di TPU Desa Gunung Jati.
Padangkita.com - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan segerombolan warga menghadang petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 yang hendak dikuburkan sesuai dengan protokol kesehatan.
Dalam video, tampak warga menarik paksa peti jenazah itu dari petugas pemulasaran dari RSD Gunungjati Kota Cirebon.
Hingga petugas pemulasaran pun tak mampu lagi membendung warga yang jumlahnya lebih banyak dari mereka.
Usai peti ditarik warga, tanpa rasa takut terkena virus, warga pun beramai-ramai membuka peti jenazah tersebut. Warga dan pihak keluarga jenazah pun terkejut melihat kondisi jenazah yang akan dikuburkan itu.
Pasalnya jenazah yang diketahui warga Blok Parid, Desa Gunungjati itu terlihat masih mengenakan baju dan pempersnya masih menempel di jenazah pria itu.
Pemandangan itu, membuat warga dan keluarga jenazah pria yang belum diketahui namanya itu marah dan langsung membawa pulang jenazah itu ke rumah duka untuk dimandikan dan dishalatkan layaknya jenazah biasa.
"Bawa pulang lagi aja, masih kotor, masih ada baju dan pempersnya. Kita mandiin di rumah" ujar salah seorang warga dalam video tersebut.
Video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Tyo Gill**** itu pun menuai banyak kritikan dan komentar dari warganet. Tak sedikit warganet yang mengecam pemerintah terkait prsedur pemakaman pasien Covid-19.
"Sekarang sedikit-sedikit, terbuka bukti kejahatan rumah sakit, insyaAllah akan membuka semua kejahatannya" komentar akun Yudha Edh****.
Baca juga: Hewan Melata Berkepala Manusia Ditemukan Petani di India, Ini Faktanya
"Itu tetangga di depan rumah ku, alhamhum sudah lama skit paru2. Bahkan sebelum musim Corona sudah sakit. Kemarin almarhum dirawat di RSUD Gunungjati selama tiga hari, kemudian meninggal, disangka Corona, jelas saja keluarganya gak terima" tambah akun Risma R****.
Komentar Dinas Kesehatan
Sementara, menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, aksi warga ini terjadi karena adanya provokasi.
"Kejadian kemaren itu ada yang memprovokasi. Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu pasien Covid-19 meninggal dan akan dikuburkan jam sembilan pagi" ujar Enny kepada wartawan, Senin, (5/10/2020), dilansir dari Okezone.
Enny juga menegaskan bahwa alhamrhum memang dinyatakan positif Covid-19 dan sudah diberitahukan ke keluarganya.
"Orang tersebut sudah positif Covid-19 dan penguburannya juga penguburan pasien Covid-19. Keluarganya sudah paham, sudah tahu. Pak
Kuwunya sudah menyampaikan ke keluarganya. Sudah oke semuanya" jelas Enny.
Kepala Dinas Kesehatan, Enny Suhaeni mengatakan bahwa pemulasaran jenazah sudah sesuai prosedur protokol kesehatan.
"Saya sudah tanyakan ke dr Riza yang menangani hal itu, pemulasarannya sudah sesuaiprosedur protokol kesehatan" paparnya.
Menurut Enny, sebelum pemakaman, petugas puskesmas di lapangan sudah menyiapkan baju khusus. Warga yang hendak ikut melakukan pemakaman jenazah pasien Covid-19, bisa memakai alat pelindung diri (APD) tersebut.
"Pada hari itu teman-teman kita yang ada di lapangan, dari puskesmas itu sudah menyiapkan baju hazmat, masker, dan lainnya. Itu APD yang disiapkan untuk partisipasi masyarakat supaya menguburkan jenazah. Sudah ada masyarakat yang siap menguburkan," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSD Gunung Jati dr Ismail Jamalludin pasalnya juga memastikan pihaknya sudah melakukan pemusalaran jenazah pasien Covid-19, sesuai dengan protokol yang ada.
Dia menjelaskan, jenazah pasien terlebih dahulu dibersihkan, kemudian disterilisasi menggunakan cairan disinfektan. Selanjutnya, jenazah akan dibungkus plastik, lalu dibungkus kain kafan, dan terakhir dibungkus dengan plastik kembali.
"Setelah pemusalaran, banyak cairan tubuh yang keluar dari jenazah. Mohon maaf, dari anus dan lain-lain. Setelah kami lakukan disinfeksi kami putuskan untuk memakaikan popok. Untuk bajunya ini kami biarkan. Takut infeksius. Jadi kami beri cairan disinfektan saja," jelas Ismail.
Dia menuturkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengubur jenazah pasien Covid-19. Sehingga, petugas dari RSD Gunung Jati hanya mengantarkan jenazah itu ke tempat pemakaman.
Baca juga: Ada yang Aneh pada Foto Celine Evangelista yang Diunggah di Instagram
Tugas kami hanya mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman yang telah dipilih oleh keluarga atau pemerintah desa setempat. Warga mengira yang harus menguburkan adalah kami. Kami tidak memiliki kewenangan itu" terangnya [*/win]