Berita viral terbaru: Wanita ini kecanduan nonton film dewasa sejak usia 12 tahun. Ia pun merasa hidupnya berantakan dan penuh malapetaka hingga akhirnya menemukan sosok sang suami yang mengubah dirinya.
Padangkita.com - Bukan hanya digemari pria, film dewasa ternyata juga ditonton oleh kaum wanita. Bahkan ada yang sudah kecanduan karena terbiasa menontonnya saat masih kecil.
Seperti halnya wanita bernama Erica Garza ini. Ia mengaku telah kecanduan film dewasa sejak berusia 12 tahun. Erica Garza kini merupakan seorang penulis berusia 35 tahun yang berasal dari Los Angeles, Amerika Serikat.
Diberitakan Tribun, Garza menulis memoar kehidupannya yang kecanduan untuk bercinta dan film dewasa selama dua dekade itu dalam sebuah tulisan berjudul 'Getting off'.
Garza menyebut kalau ia tak menyangka jika kecanduannya itu berakhir malapetaka ketika dia beranjak dewasa. Baginya hal itu bak sebuah pengalaman yang membuat hidupnya gelap seperti mimpi buruk.
Dalam tulisannya tersebut, Garza menggambarkan bagaimana peralihan hidupnya dari seorang siswa di sekolah Katolik menjadi seorang dewasa yang bergaul dengan apa saja yang berhubungan dengan dunia sex.
Ia mengaku merasakan percampuran antara rasa malu dan kegembiraan yang rumit sejak berusia 12 tahun. Hal itu menjadikan hidupnya lebih gelap sekaligus menimbulkan malapetaka.
Garza kemudian menceritakan kalau kebiasaan tak senonoh tersebut dimulai saat ia menyesuaikan diri di sekolah menengah pinggiran kota Los Montebello, Los Angeles. Saat itu ia harus memakai penopang punggung karena menderita skoliosis dan hal itu membuat penampilannya diejek.
Nah, untuk menghibur diri, Garza kecil pun mulai menonton film dewasa soft-core di TV kabel yang tayang tengah malam. Seiring perkembangan teknologi saat ia memasuki masa remaja, dia bisa mengakses streaming film dewasa lewat internet setiap saat.
Ia dengan jelas mengingat rekaman Pamela Anderson dan Tommy Lee yang bocor yang keluar pada 1997 saat dirinya berusia 15 tahun. Garza menonton film dewasa lewat komputer di kamarnya secara diam-diam.
Setelah kehilangan keperawanannya pada usia 17 tahun, Garza hampir sampai pada tahap di mana ia tidak bisa membayangkan hubungan tanpa penopang pada punggungnya.
Kebiasan buruknya itu berlanjut hingga ia tamat kuliah. Bahkan saat itu Garza terlibat dalam berhubungan intim dengan kekerasan dan birisiko saat pindah ke Hawaii, LA, London, dan New York.
Sering kali ia berhubungan dengan orang asing tanpa menggunakan pengaman dan preferensi film dewasa meningkat pada hard-core. Seringkali, kehidupan realita Garza meniru adegan di mana wanita diremehkan.
Lama-kelamaan Garza pun merasa lelah, tidak dicintai, tidak berharga, dan seperti sampah. Meski begitu, ia juga menggunakan pria untuk memenuhi nafsunya.
Menginjak 30-an, Garza mulai menyadari bahwa kegilaan terhadap t menghalanginya untuk memiliki sebuah ikatan dengan pria. Kesadaran itu makin menguat saat ia bertemu dengan pria yang sekarang menjadi suaminya (perancang aplikasi berusia 39 tahun) dalam perjalanan ke Bali.
Sejak pertemuan itu, hidup Erica Garza berubah. Awalnya, mereka menonton film dewasa bersama-sama.
Lalu pria itu mulai berbicara baik-baik tentang mengapa Garza menonton film dewasa. Di situlah menariknya bagi Garza karena tidak ada orang pernah melakukan hal itu sebelumnya.
Untuk pertama kalinya, Garza benar-benar merasa aman, didukung, dan bisa menjadi dirinya sendiri.
Kembali ke LA, Garza mencoba metode 12 langkah untuk menghilangkan kecanduannya. Hal itu bekerja sampai batas tertentu. Meski begitu, Garza tidak setuju dengan filosofi bahwa seseorang tidak berdaya melawan penyakit kecanduan film dewasa.
Buktinya, Garza yang telah kecanduan film dewasa sejak 12 tahun, berhasil tidak menonton film dewasa selama enam bulan dngan bantuan suaminya, serta yoga dan terapi.
Ia sekarang menggunakannya sesekali untuk tujuan tertentu dan secara sehat. Ia mengaku ingin berhenti merasakan aspek rasa memalukan dari kecanduan dewasa dan dia berhasil.
Hal ini tentunya juga berlaku bagi wanita di luar sana yang masih kecanduan menonton film dewasa. Kecanduan tersebut bisa diobati jika kamu sungguh-sungguh dan mendapat dukungan yang baik dari orang sekitar. [*/Jly]