Ternyata selain kasus tersebut para pedagang lainnya juga pernah mengalami hal serupa, yakni menjadi korban penipuan pemesanan buah.
Seperti Mulyono Setiadi (45) warga Klayatan, Kota Malang, yang mengirimkan buah nanas sebanyak 8.500 buah ke Kabupaten Kendal. Hingga dirinya menderita kerugian sebsar Rp 29 juta.
Kemudian ada pedagang pisang, Hartoyo Susilo (35) warga Wonosobo, Jawa Tengah.
Sebanyak 150 tandan pisang kepok dan pisang ambon yang dibawanya ternyata hanya tipuan sang pemesan.
Mulanya ia tidak menyanggupinya lantaran stok pisang kepoknya tinggal 25 tandan.
Akan tetapi karena iming-iming uang lebih ia menyetujui untuk melakukan pengiriman.
Hartoyo dijanjikan dibayar Rp 9 juta-Rp 10 juta sebagai harga beli plus biaya ganti bensin. Sebelum berangkat ke lokasi, nomor sang pemesan masih aktif namun tidak lagi saat mendekati lokasi.
Saat sampai di rumah yang dimaksud, sepasang suami istri justru memarahinya dan mengatakan tidak ada yang memesan.
Baca juga: Heboh ASN Poliandri, Kepala BKPP Sebut Hal Ini Lucu Untuk Diceritakan
Lalu sang suami tersebut memintanya untuk melapor pada polisi. Ia menunjukkan bukti ponsel anaknya yang disebut sebagai pemesan.
Setelahnya Hartoyo berusaha untuk menjual pisangnya ke salah satu kenalan.
Akan tetapi tidak semuanya berhasil terjual. Ia berharap agar kejadian serupa tidak akan terjadi lagi nantinya. [*/Nlm]