Berita viral terbaru: Ketahuan melanggar aturan dalam upaya cegah wabah Covid-19, Wali Kota Peru ini pura-pura mati dan berbaring di peti mati sambil mengenakan masker saat akan ditangkap petugas.
Padangkita.com - Urbina Torres, Wali Kota Tantara, Peru ini pura-pura mati saat ketahuan melangar aturan jam malam selama lockdown pandemi virus corona saat ini.
Dikabarkan, Torres ketahuan minum-minum bersama rekannya, Jamie Rolando. Bahkan saat didatangi petugas, si pejabat publik itu tengah mabuk akibat pengaruh minuman beralkohol.
Melansir Daily Mail, Torres kemudian pura-pura mati dengan berbaring di peti mati sambil mengenakan masker saat akan ditangkap di Tantara, Senin malam (18/5/2020).
Polisi pun menerangkan, Torres ditangkap karena sudah melanggar jam malam untuk mencegah virus corona.
Selain itu, pejabat publik ini sebelumnya juga sudah dituding terlalu menganggap remeh wabah Covid-19 saat ini. Ia tidak menerapkan standar keselamatan di seluruh kota.
Padahal, baik Tantara maupun tempat lainnya di seluruh Peru, secara resmi telah memberlakukan lockdown dari pemerintah pusat sejak 66 hari lalu.
Namun, warga lokal yang marah mengungkapkan, Torres hanya memenuhi aturan itu selama delapan hari dan kemudian mengabaikannya.
Torres juga dituduh gagal untuk memberlakukan pemeriksaan keselamatan, untuk memastikan warga yang berada dari luar tak bisa masuk Tantara.
Baca juga: Kisah Vera Renzci, Wanita Penggoda yang Bunuh 34 Pria yang Jadi Kekasihnya
Oleh sebab itu, sang wali kota menjadi sasaran kemarahan warganya dalam pertemuan kota pada 9 Mei 2020 lalu. Bahkan para pejabat di bawahnya menyerang balik ketika Torres memberi pembelaan.
Sebagaimana yang diketahui, kawasan Amerika Selatan kini menjadi episentrum baru Covid-19. Di daerah ini kasus infeksi dan kematiannya meningkat cepat melebihi wilayah lain di dunia.
Region tersebut kini sudah melaporkan 2,1 kasus penularan Covid-19. Jauh lebih banyak dari episentrum sebelumnya, yaitu Eropa, dengan 1,9 juta kasus.
Benua Biru memang masih menjadi kawasan dengan jumlah korban meninggal terbanyak dengan 169.000 kasus.
Namun, angka kematian harian di Amerika Latin cukup mengkhawatirkan.
Tercatat, Peru melaporkan 104.020 konfirmasi positif penularan Covid-19 dengan 3.024 di antaranya meninggal dunia. Angka tersebut menjadikannya berada dalam jajaran empat besar negara yang paling terdampak.
Baca juga: Dari Pria, Ibu Muda Ini Jalin Asmara dengan Wanita, Tega Siksa Anak Sendiri
Sementara total keseluruhan kasus positif virus corona di seluruh dunia sudah mencapai angka lebih dari lima juta jiwa. [*/Jly]