Berita viral terbaru: Ditolak oleh semesta ketika lahir hingga disusukan oleh macan dan meninggal hanya karena seekor nyamuk. Ini cerita Raja Namrud yang terkenal sangat kejam.
Padangkita.com - Raja Namrud adalah raja yang selalu menolah dakwah nabi Ibrahim karena ia menganggap dirinya sendirilah yang Setiap orang yang datang ke istananya untuk meminta makanan akan ditanya "Siapakah Tuhanmu?" Maka, mereka semua menjawab "Engkau wahai rajaku." Raja Namrud pun memberikan makanan kepada mereka.
Suatu ketika Nabi Ibrahim datang ke hadapan Raja Namrud, ditanya lah "Siapakah Tuhanmu?" Nabi Ibrahim pun menjawab "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan." jawab Nabi Ibrahim
Sifat sombognya membuat ia merasa dirinya adalah Tuhan. Jika kita telisik kisahnya, Namrud adalah anak Raja Kan’an.
Baca juga: Imam Besar Masjid di Tokyo Bertato dan Gondrong
Saat lahir, sang ayah menginginkan dia dibuang karena dianggap akan membawa keburukan. "Bunuh saja atau buang saja ke tanah lapang agar dia mati,” perintah Kan'an kepada istrinya.
Bayi Namrudz dilemparkan ke tanah lapang di antara kumpulan sapi yang sedang merumput.
Anehnya, semua sapi menjauhinya dan setiap kali ada binatang yang melihatnya, binatang itu kabur menjauh.
Oleh sang bunda, akhirnya bayi itu dibuang ke sungai. Bayi merah itu terbawa arus sampai ke sebuah sumur.
Sebab tidak ada yang berani mendekatinya, Allah menundukkan seekor macan tutul betina untuk menyusuinya.
Hal itu dilihat oleh penduduk suatu kampung, lalu mereka membawa anak tersebut dan mengurusnya. Mereka memberinya nama Namrud.
Menginjak usia remaja, Namrud bisa menghimpun banyak orang menjadi pengikutnya.
Itu membuat Kan’an ingin membasminya. Sementara Kan’an tidak tahu bahwa Namrud adalah anak kandungnya. Sama halnya, Namrud juga tak tahu bahwa Kan'an adalah ayahnya.
Maka, Kan’an mengumpulkan bala tentaranya, pergi untuk melumpuhkan Namrudz. Terjadilah perang antara tentara Kan'an dan relawan Namrudz. Kan'an kalah. Dia terbunuh. Namrudz mengusai kerajaannya.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="45673" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Suatu hari Nabi Ibrahim AS mengajak ke jalan yang benar. Dia menolak dengan sombongnya. Lagi-lagi sifat sombongnya membuat ia lupa diri.