Berita viral terbaru: Seorang pembantu asal Indonesia dinikahi oleh majikannya dengan mahar berupa emas satu toko. Kisahnya ini pun kemudian viral di media sosial.
Padangkita.com - Di balik kisah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri, kita sering mendengar soal penyiksaan majikan terhadap pembantu rumah tangga.
Bahkan parahnya, banyak di antara para pembantu rumah tangga itu yang mengalami kekerasan fisik, mental, hingga pelecehan.
Namun, TKW asal Indonesia yang bekerja di Taiwan ini nampaknya sangat beruntung tidak mengalami hal serupa.
Bak ketiban durian runtuh, ia malah dinikahi oleh majikannya yang kaya raya.
Kisahnya pun menjadi viral lantaran TKW bernama Zelviana itu diberi mahar berupa emas satu toko.
Zelviana mendapatkan gelang emas beserta perhiasan emas lainnya sebanyak seisi toko sebagai mahar dari suaminya.
Bagaimana tidak beruntungnya wanita itu? Majikan yang mempersuntingnya itu memang memiliki usaha perhiasan emas di Taiwan.
Momen bahagiannya itu lantas diunggah oleh teman Zelviana di sosial media berupa foto dan video.
Sontak saja, unggahan temannya itu mengundang decak kagum netizen dan kemudian menjadi viral.
Tak Hanya Zelviana, rupanya ada lagi seorang TKW yang tak kalah beruntung.
Baca juga: Ini Amuba, “Girlband” Waria Pertama
Dia diketahui bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi sejak tahun 2002 lalu.
Niat awalnya hanya untuk mencari rezeki. Namun siapa sangka, ia justru dinikahi oleh majikannya sendiri yang merupakan pengusaha properti di kota Taif.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="41502" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Wanita tersebut dinikahi oleh majikannya setelah dua tahun bekerja.
Sayang sang suami kemudian meninggal dunia.
Setelah suaminya meninggal, ia kemudian mendapat kekayaan yang melimpah.
Wanita itu diketahui mendapatkan uang tunai sebesar 20 juta Riyal atau sekitar Rp50 miliar.
Hal ini belum termasuk nilai penjualan asset-aset suaminya yang ditaksir bernilai Rp225 miliar.
Untuk menghindari kejahatan yang tidak terduga, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pun tidak mau menyebutkan wanita itu ke publik. [*/Jly]