Berita viral terbaru: Seorang terduga pelakor mengunggah di media sosial dan menjadi viral. Ia menyebut tidak bisa menyalahkan pelakor karena pelakor adalah bagian dari takdir.
Padangkita.com - Isu kehadiran wanita lain alias pelakor dalam hubungan rumah tangga kerap menjadi buah bibir netizen.
Masalah pelakor tersebut kerap menuai pro dan kontra. Terlebih, saat si wanita ketiga itu menikah dan menjadi istri kedua.
Terkait isu istri kedua, terdapat pernyataan netizen yang bikin heboh dan viral di laman media sosial Facebook.
Melansir dari mStar, Kamis (28/5), pernyataan netizen yang bikin heboh itu berawal dari komentar sebuah postingan di akun Facebook Info Roadblock di Kelantan (IRDK) dan menjadi viral saat momen perayaan Idul Fitri kemarin.
Komentar itu kembali memancing reaksi pro dan kontra dari para netizen setelah diunggah kembali lewat akun Facebook Pakdo Miey.
"Istri kedua bukan perampas, tapi takdir," tulis akun Pakdo Miey.
Postingan itu pun disambut ramai oleh netizen yang dipenuhi kaum wanita dan sudah 6 kali dibagikan.
"Mau salahkan istri 1? Curang bukan alasan," kata Rh Syfaz.
"Kalau laki pandai jaga yang pertama, tidak akan ada yang kedua," kata Nur.
Baca juga: Bawa Uang Tunai Rp2 Miliar Naik Pesawat, Pria Ini Ditangkap Polisi
Agar hal serupa tidak terjadi kepada Anda. Berikut cara menjauhkan suami dari pelakor menurut dr Yudhistya, SpOG yang mengunggah tulisan tersebut pun memberikan sarannya sebagai seorang dokter. Berikut saran Yudhistira dikutip dari Detik.
"Yang pertama, buat diri kita menarik dan percaya diri. Tidak perlu cemburu. Cemburu tanda lemah posisi. Ketika Anda banyak teman, memiliki banyak manfaat untuk orang lain, pasti jadi orang yang menarik," katanya.
Menurut Yudhis sebenarnya sulit untuk memastikan atau menemukan cara jika suami tidak benar-benar akan tergoda pelakor.
Namun dokter kandungan itu menyarankan agar istri juga punya kemandirian dan ketegasan agar tidak takut berlebihan bahwa suami akan jatuh ke pelukan wanita lain.
Baca juga: Membabi Buta, Pelajar SMP Aniaya Bocah 4 Tahun Hingga Tewas dan Dibuang ke Parit
"Kedua, memiliki kemandirian. Semisal memiliki penghasilan sendiri sehingga tidak menjadi kelemahan, malah menjadi kekuatan. Ketiga, buat prinsip tegas. Izinkan atau tinggalkan. Itu hak masing-masing.
Tapi jika perjanjian sebelum menikah tidak mengizinkan mendua, ya lebih baik ketika dilanggar tinggalkan saja," tambahnya. [*/Son]