Berita viral terbaru: Seorang pemuda menendang pengemudi ojol hingga terjungkal. Tidak lama setelah itu ratusan ojol protes ke rumah pemuda tersebut.
Padangkita.com - Viral di media sosial memperlihatkan seorang pengemudi ojek online atau driver ojol ditendang pengemudi mobil. Tindakan kekerasan ini bermula karena masalah klakson.
Dalam video berdurasi 40 detik, terlihat seorang driver ojol dan seorang pria terlibat adu mulut. Pria yang memakai kaus dan celana pendek itu merupakan pengendara mobil.
Lantas tak berapa lama, si pengemudi mobil kemudian menendang driver ojol itu hingga jatuh tersungkur berserta motornya.
Video ini direkam oleh pengendara mobil lain yang berada di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan informasi yang beredar, insiden viral ini terjadi di Jalan Cempaka, Sukajadi, Pekanbaru, Riau pada Jumat (3/7/2020).
"Kronologinya driver tiba-tiba berhenti sebelah kiri alasan berhentinya karena ada ibu-ibu mau nyebrang," tulis @gojek24jam.
Lalu dari arah belakang, pengemudi mobil juga ikut berhenti sambil membunyikan klakson dengan keras.
Menurut @gojek24jam, "Driver ojol membalas klakson dengan biasa lalu pelaku turun dari mobil nanyak sama driver: kamu nantang saya?"
Akhirnya, tindakan kekerasan itu terjadi. Pelaku menendang tubuh korban hinggga terjungkal dari motornya.
Usai kejadian tersebut, puluhan pengemudi ojol kemudian menghampiri rumah yang diduga milik pelaku penendangan.
Baca juga: Pria di Aceh Gantung Diri dan Tinggalkan Surat Terakhir untuk Istri dan Anaknya
Para pengemudi ojol meyakini bahwa pelaku tersebut berada di rumah itu lantaran mobil yang terparkir di halamannya mirip dengan mobil yang dibawa saat peristiwa penendangan.
Ratusan pengemudi ojol itu menggeruduk rumah pelaku untuk menuntut permohonan maaf atas kelakuan kasarnya pada seorang rekan mereka.
Dilansir dari Suara.com, pada Sabtu malam, kaca spion mobil yang terparkir di rumah pelaku dirusak. Kaca jendela bagian depan rumah juga pecah.
Polisi yang tiba di lokasi kemudian membawa pelaku bersama mobil yang digunakan saat melakukan kekerasan terhadap korban ke Mapolresta Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya mengatakan, massa juga mendatangi Mapolresta memastikan penanganan kasus menimpa rekan sepekerjaan diproses hukum.
"Jadi mereka ingin memastikan apakah ada penanganan penganiayaan dilakukan tersangka terhadap driver ojek online. Kita telah menangani, kami telah menjelaskan kasus tersebut sedang kita proses," katanya.
Andi, salah satu pengemudi ojol mengatakan, mereka menginginkan kasus kekerasan ini diusut hingga tuntas oleh kepolisian. Menurutnya, korban diancam akan ditembak oleh pelaku.
"Tuntutan dari driver-driver harus diusut sampai tuntas oleh Polresta. Aspirasi dari kawan-kawan, pelaku penganiayaan itu sampai mau mengancam ingin menembak," katanya.
Kata dia, tidak hanya mengancam ingin menembak, bahkan Akbar juga mengaku sebagai polisi.
Baca juga: Kisah Dini, Tetap Semangat Jalani Hidup Walau Haru dengan Luka Bakar di Wajah
"Jadi intinya, tidak ada kata damai untuk pelaku pemukulan driver ojol Pekanbaru. Harga mati untuk kasus ini hingga persidangan. Dia mengaku ingin menembak pelaku, juga mengaku polisi," kata Andi.
Terkait hal tersebut, Kapolresta Kombes Nandang memastikan, pelaku tidak memiliki senjata api (senpi), dan bukan polisi.
"Oh tidak ada, dia memang sempat mengeluarkan kata-kata, "akan saya tembak kamu", tapi itu hanya sekedar kata-kata atau ucapan dari pelaku," ujar Nandang. Di hadapan massa, Kapolresta mengatakan akan mengusut tuntas kasus tersebut. [*/Son]