Berita viral terbaru: Pondok Pesantren Al-Quraniyah sejak lama telah menerapkan salat Tarawih kilat. Bahkan karena virus corona, mereka melakukan salat Tarawih sebanyak 23 rakaat dalam waktu 6 menit saja.
Padangkita.com - Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat pemerintah memberlakukan berbagai kebijakan.
Salah satunya yaitu mengimbau agar masyarakat melaksanakan salat Tarawih di bulan puasa di rumah masing-masing, tidak berjamaah. Hal ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran virus corona.
Namun, di berbagai daerah, masyarakat tidak terlalu menghiraukan imbauan tersebut.
Baca juga: Dibilang Punya Ilmu Santet, Sepasang Kakek Nenek Ini Lakukan Sumpah Pocong
Mereka masih tetap melaksanakan salat Tarawih berjamaah baik di masjid maupun di pondok pesantren.
Salah satunya yaitu Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quraniyah di Desa Dukuhjati Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.
Mereka tetap melaksanakan salat Tarawih berjamaah seperti biasanya di bulan Ramadan.
Menariknya, Ponpes Al-Quraniyah sejak lama terkenal dengan pelaksanaan salat Tarawih kilat.
Kenapa disebut kilat? Mereka melaksanakan salat Tarawih sebanyak 23 rakaat hanya dalam waktu tujuh menit saja.
Bahkan karena wabah virus corona, pihak Ponpes menyingkat waktu pelaksanaan salat Tarawih mereka menjadi enam menit.
Pengasuh Ponpes Al-Quraniyah Azun Mauzun pun membenarkan hal tersebut.
"Kami percepat salat Tarawih tahun ini jadi enam menit," katanya seperti dikutip dari Suara.
Dikemukakan Azun, saat salat Tarawih kilat tersebut surat-surat pendek tetap dibacakan.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="45651" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Azun yang juga berperan sebagai imam salat menjamin bahwa pelaksanaan salat sunah tersebut tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Selain itu, pihaknya juga menyemprot area salat dengan cairan disinfektan, termasuk mewajibkan mencuci tangan menggunakan sabun bagi para jemaah.
Para jemaah juga diwajibkan menggunakan masker. Lebih dari itu, mereka juga mengatur saf salat antarjemaah berjarak satu meter.
Selain mempercepat Salat Tarawih yang sudah berlangsung kilat, pihaknya pula meniadakan tadarusan membaca Al-Qur'an.
"Biasanya setelah tarawih ada tadarusan membaca Alquran bersama. Tapi, tahun ini kami tiadakan untuk menghindari penyebaran virus sesuai anjuran pemerintah."
Baca juga: Imam Besar Masjid di Tokyo Bertato dan Gondrong
Lebih lanjut Azun menjelaskan kalau salat Tarawih kilat di Ponpes tersebut sudah berlangsung selama 10 tahun.
"Salat Tarawih kilat di sini sudah dilaksanakan sekitar sepuluh tahun," ujarnya.
Salat Tarawih dilaksanakan 20 rakaat yang disambung dengan tiga rakaat Salat Witir. Azun mengemukakan, salat dapat berlangsung cepat karena hanya mengambil rukun-rukunnya saja. [*/Jly]