Berita viral terbaru: Seorang muslim asal AS tewas akibat dicekik polisi pada 2017 lalu, akhirnya video tersebar.
Padangkita.com - Perkembangan agama Islam di Amerika Serikat saat ini diketahui semakin pesat. Bahkan banyak media di Amerika menyebut Islam sebagai agama masa depan Amerika.
Namun, beredar kabar bahwa hampir setengah dari umat Islam di AS mengaku telah mengalami diskriminasi dalam beberapa tahun ke belakang. Seperti yang dialami oleh Muhaymin pada 2017 silam.
Melansir Republika, Muhaymin tewas karena dicekik oleh oknum polisi negara bagian Phoenix. Meskipun kejadiannya sudah tiga tahun yang lalu, namun peristiwa tersebut baru akhir-akhir ini terungkap ke publik. Hal tersebut terlihat dari sebuah unggahan video.
Selama ini, transkrip video sudah pernah diberitakan. Akan tetapi, baru kali ini videonya tersebar ke publik.
Di dalam video, terlihat seorang polisi menekan leher Muhaymin dengan lututnya. Lantas Muhaymin terus menjerit kesakitan meminta ampun pada polisi.
"Saya tak bisa bernafas, tolong saya Allah," kata Muhaymin dalam video itu ketika diborgol polisi dilansir dari The Huffington Post pada Jumat (21/8).
Muhaymin terus saja meminta agar polisi melepaskannya.
"Allah? Dia tak akan menolongmu sekarang. Tenang saja," jawab salah seorang polisi.
Muhaymin tampak muntah sebelum tubuhnya lemas.
"Saya tak merasakan denyut nadi. Oh dia sudah mati," ucap polisi lalu mematikan video.
Dalam video yang berdurasi 9 menit itu, sejumlah oknum polisi menghina keyakinan Muhaymin.
Kasus ini bermula setelah Muhaymin mencoba masuk WC umum bersama anjingnya.
Baca juga: Lagi Gak Pakai Sehelai Benang Pun, Bunga Diciduk
Muhaymin mengatakan kalau ia tak bisa meninggalkan anjingnya karena mengalami gangguan mental. Hal itu dilakukannya karena si anjinglah yanh selalu membantu Muhaymin.
Lantaran tak terima, petugas lalu menghubungi polisi karena Muhaymin memaksa masuk ke WC. Setelah itu, datang polisi, dan lansung bertindak setelah melihat Muhaymin bersama dengan anjingnya.
Dalam hal ini, polisi menangkan Muhaymin dengan tuduhan kasus kepemilikan ganja. Setelah itu si polisi langsung menikam Muhaymin dengan lututnya hingga Muhaymin tewas.
Kematian pria 43 tahun itu sudah tiga tahun berselang. Tapi video kematiannya kembali memicu kebencian publik pada polisi karena kasusnya serupa dengan kematian George Floyd.
Peringatan kematian Muhaymin menguatkan semangat anti rasisme di Amerika Serikat.
Baca juga: Pria Ini Tantang Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Sedangkan para polisi yang terlibat dalam kematiannya masih melenggang bebas bahkan tetap bekerja di Kepolisian Phoenix. Mereka adalah Oswald Grenier, Jason Hobel, Ronaldo Canilao, Steven Wong, David Head, Susan Heimbigner, Kevin McGowan, Dennis Leroux, Ryan Nielsen dan James Clark.
Sementara, keluarga Muhaymin hingga saat ini masih menantikan datangnya keadilan. [*/win]