Tes Keperawanan Wanita Zulu
Setiap tahunnya keluarga di Suku Zulu akan mengadakan tes keperawanan bagi anak perempuan mereka. Bahkan ujian tersebut biasanya diikuti oleh ribuan gadis.
Wanita yang mengikuti tes keperawanan itu akan diminta berbaring di atas permadani dengan posisi kaki terbuka lebar ke arah kerumunan. Setelah itu, seorang wanita lanjut usia akan datang untuk mengecek keperawanan mereka.
Hasil dari tes tersebut akan langsung diumumkan pada semua orang. Tradisi mengecek keperawanan dengan bambu merupakan hal yang biasa di Suku Zulu. Mereka percaya bahwa bambu melambangkan kepolosan seorang wanita.
Wanita Zulu yang ingin menikah akan pergi ke sungai untuk mencari dan memilih buluh mereka yang kuat. Mereka kemudian akan pergi menghadiri upacara dengan melepas semua pakaian dan menari bersama.
Bambu pada seorang wanita menjadi hal yang cukup penting. Jika bambu tersebut dipatahkan, maka wanita itu tidak perawan lagi. Ia juga harus segera meninggalkan upacara.
Tradisi ini memberi kesempatan bagi para pria Zulu memilih calon istri yang sesuai untuknya.
Wanita di Suku Zulu juga harus mengakui cintanya pada laki-laki. Bentuk pengakuan tersebut dilakukan dengan menyerahkan manik-manik warna-warni yang dikirim melalui sahabatnya.
Baca juga: Ngeri, Suku Ini Miliki Kebiasaan Minum Darah
Setiap warna dari manik-manik tersebut mewakili perasaan wanita pengirimnya. Jika pria menerima perasaan si wanita, maka mereka juga akan melakukan hal sama yakni bertukar manik-manik hingga memutuskan menikah.
Kedua keluarga pasangan itu akan akan bertemu untuk membahas kekhidmatan keluarga mempelai wanita. Hal itu sebagai bentuk kompensasi membawa mempelai wanita keluar dari rumah ibunya. [*/Prt]