Seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Kampala, Uganda, Dr Charles Kiggundu, mengatakan kasus yang dihadapi Mariam sangat jarang terjadi.
Ia melanjutkan jika Mariam mengalami kemungkinan melepaskan banyak telur dalam satu siklus, yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan memiliki kelipatan. Hingga dokter memilih untuk memotong rahim Mariaam.
Kondisi yang dialami Miriam dianggap oleh keluarga sebagai suatu kutukan. Keluarganya tidak ada yang bersimpati padanya.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan ke 44 anaknya, Miriam bekerja sebagai penata rambut.
Tak hanya itu ia juag sebagai dekorator acara hingga mengumpulkan dan menjual besi tua. Sampingan ia juga membuat makanan hingga obat herbal untuk dijual.
Walaupun hidup dalam kesusahan ia tidak berniat memberikan anaknya untuk dirawa
Ia juga bersikeras merawat anaknya, tidak ada satupun yang dirawat atau diberikan ke orang lain.
Namun sayangnya, salah satu anaknya, Ivan Kibuka, harus berhenti sekolah dan bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
Baca juga: Kebelet Nikah dengan Wanita Simpanan, Pria Ini Tega Bunuh Ibu, Istri dan 4 Anaknya
Sang anak yang berusia 23 tahun tersebut menyebut jika ia melihat sang ibu kewalahan.
Ia dan adik-adiknya berusaha untuk membantu sang ibu sebisanya.
Seperti memasak mencuci, ia menambahkan jika ia seakan merasakan apa yang ibunya rasakan. [*/Nlm]