Dr Kaustubh Rajwade dari Universitas Manchester menyatakan, sebelumnya hal yang paling memungkinkan dari munculnya FRB. Pengaruh dari bintang neutron dianggap memicu munculnya FRB. Meski begitu, penelitian ini mungkin akan membantah teori tersebut.
"Mendeteksi periodisitas menjadi hal penting tentang asal-usul semburan gelombang radio dan siklus aktivitas yang dapat membantah disebabkan bintang neutron," kata Rajwade yang juga memimpin penelitian ini.
Bintang neutron merupakan sebuah obyek yang terbentuk dari gabungan bintang-bintang berukuran besar. Biasanya sering diikuti oleh ledakan supernova. Karena radiasi yang ditimbulkannya pada kecepatan tinggi, bintang neutron juga dikenal sebagai 'pulsar'.
Diperkirakan sinyal dari bintang neutron yang sangat magnetis menjadi penyebab FRB 121102. Namun begitu data baru menunjukkan hal tersebut bukan menjadi masalahnya. Kejutan besar pada pola berulang FRB 121102 berlangsung dalam skala waktu. Biasanya hampir 10 kali lebih lama daripada pola FRB 180916.J10158 + 56.
"Penemuan menarik ini menyoroti bahwa betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang asal-usul FRB," kata Duncan Lorimer, Associate Dean for Research di West Virginia University.
Lebih lanjut, Lorimer bersama dengan mahasiswa PhD Devansh Agarwal, menjelaskan pihaknya akan membantu mengembangkan teknik analisis. Data tersebut yang digunakan untuk mengarah pada penemuan asal-usul FRB.
"Pengamatan lebih lanjut dari jumlah FRB yang lebih besar akan diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang asal-usulnya," ujarnya. [*/Prt]