Tidak hanya kerang tersebut menunjukkan pola yang mirip dengan digantung pada seutas tali, tetapi mereka juga menunjukkan goresan dengan kerang lain, yang berarti mereka dirangkai saling berdekatan.
Bar-Yosef Mayer, yang juga seorang rekan di Peabody Museum di Universitas Harvard mengatakan dia juga menemukan oker (pewarna) dioleskan pada empat dari lima cangkang yang mereka periksa.
"Oker adalah zat untuk mewarnai berbagai bahan dengan warna merah dan sering digunakan oleh manusia prasejarah, mungkin untuk mengecat tubuh mereka, untuk memproses jangat, dan banyak lagi. Mungkin, memberi kerang warna merah juga memiliki makna simbolis," ucapnya.
Baca juga: Wow, Hiu Paus Terbesar Ini Miliki 3.000 Gigi
Menurut dia, manusia yang mengumpulkan kerang adalah Homo sapiens yang berkembang di Afrika antara 200.000 dan 300.000 tahun yang lalu. Mereka bermigrasi dari utara ke Eropa dan dari timur ke Asia.
Para peneliti juga mengumpulkan kerang yang ditemukan di Gua Misliya, yang lebih dekat ke Laut Mediterania. Kerang-kerang itu berasal dari 160.000 tahun yang lalu dan tidak berlubang, yang tidak menunjukkan indikasi manusia memanipulasi mereka.
Perbedaan antara pengumpulan cangkang yang tidak berlubang dan kulit berlubang dapat memberi sedikit petunjuk pada penciptaan tali.
"Untuk pertama kalinya, kami berusaha mengidentifikasi kapan tali diciptakan dan digunakan,” ucapnya.
Bar-Yosef Mayer mengatakan peneliti mulai mengidentifikasi tanggal penemuan tali menggunakan sampel cangkang dari dua gua adalah salah satu petunjuk utama dari penelitian ini. [*/Son]