Berita viral terbaru: Setelah 12 tahun terima transplantasi wajah, Connie Culp dikabarkan meninggal dunia.
Padangkita.com - Kabar duka datang dari seorang wanita tangguh asal Amerika Serikat, Connie Culp yang meninggal dunia di usia 57 tahun. Sebelumnya penyebab kematian Connie masih menjadi tanda tanya.
Pasalnya, pada Sabtu (25/7) Klinik Cleveland menyatakan bahwa kepergian Connie disebabkan karena komplikasi dari sebuah infeksi yang terkait dengan transplantasi wajahnya.
Connie Culp merupakan wanita pertama yang menerima transplantasi wajah. Pada tahun 2004 silam, Connie Culp ini pernah mengalami peristiwa yang sangat memilukan.
Di mana wajah Connie ditembak oleh suaminya sendiri, Thomas Culp. Akibatnya Ia mengalami kerusakan parah pada wajahnya sehingga harus menjalani transplantasi pada bagian wajah.
Wanita asal Amerika Serikat ini menerima transplantasi wajah baru dari seorang wanita yang meninggal pada 2008 silam.
"Connie adalah wanita yang sangat berani, bersemangat, dan inspirasi bagi banyak orang," kata Ketua Institut Kulit dan Bedah Plastik, Dr. Frank Papay, yang terkesan dengan sosok Culp.
“Kekuatannya terbukti dengan dia adalah pasien transplantasi wajah yang paling lama hidup. Dia adalah perintis hebat dan keputusannya untuk menjalani prosedur yang kadang-kadang menakutkan adalah kelebihannya," tambahnya.
Wanita yang telah 12 tahun menerima transplanstasi wajah itu mengalami kerusakan pada hidung, pipi, atap mulut dan matanya.
Diketahui untuk menghilangkan ratusan slongsong senapan dan serpihan tulang dari wajahnya, Connie bertahan dengan 30 kali operasi yang dilakukan oleh para ahli bedah plastik di Cleveland Clinic.
Operasi yang dilakukannya, yaitu meliputi merekonstruksi 80 persen wajahnya dengan menggunakan tulang, otot, saraf, kulit dan pembuluh darah dari seorang wanita yang sudah meninggal dunia.
Baca juga: Viral ART Masukin Masker ke Celana Dalam, Iis Dahlia: Masukin RSJ
Biaya yang keluar diperkirakan mencapai 400.000 dollar AS (Rp 5,9 miliar). Untungnya, sebagian besar biaya itu ditanggung oleh klinik, karena operasi adalah eksperimental.