Padangkita.com - Perbuatan Inces alias kawin sedarah merupakan sesuatu yang tak pantas di mata masyarakat. Tak sedikit juga mitos yang mengatakan bahwa pernikahan sedarah itu tak baik bagi keturunan.
Ternyata kawin sedarah sudah ada sejak zaman Firaun. Pada zaman Mesir Kuno ternyata mereka telah melakukan kawin sedarah. Hal itu terjadi pada kaum elit kuno di masa raja Firaun.
Baca juga: Suami di Tulungagung “Hibahkan” Istrinya Lantaran Kepergok di Rumah Brondong
Pasalnya kalangan elit Mesir Kuno sangat percaya bahwa diri mereka adalah keturunan dewa. oleh sebab itu, keturunan mereka nantinya juga harus dari sesama mereka juga. Agar sama dan sederajat mereka pun melakukan kawin sedarah.
Kalangan Firaun Kawin Sedarah
Hal itu didapat dari hasil penemuan dari penelitian para ahli yang diukur berdasarkan tinggi badan mumi, dilansir dari Intisari.
Profesor Frank Rühlidari, seorang peneliti dari University of Zurich. Ia melakukan pengukuran tinggi badan pada 259 mumi. Lalu ia membandingkan rata-rata tinggi badan kalangan Firaun pada beberapa masa.
Dalam penelitian itu, aa menjelaskan temuan tinggi badan bangsa Mesir Kuno berdasarkan waktu sejarah mereka. Untuk tinggi badan pria, pada masa 1550 sampai 1070 SM, rata-rata tinggi sekitar 161 cm.
Sedangkan pada masa 2925 sampai 2575 SM rata-rata 169,9 cm. Keseluruhan rata-rata menjadi 165,7 cm. Untuk wanita, dari masa 712 sampai 332 SM rata-rata 155,6 cm.
Lalu ketika masa dinasti awal sekitar 159,5 cm. Keseluruhan, rata-rata tinggi wanita ialah 157,8 cm. Sementara itu, tinggi rata-rata raja Mesir Kuno sekitar 166 cm. Untuk wanita kerajaan tinggi badannya sekitar 156,7 cm.
Hasil Penelitian
Berdasarkan penemuan itulah para peneliti yakin bahwa bangsa Firaun melakukan inces alias kawin sedarah. Hal ini mengingat perbedaan tinggi kalangan Firaun dan rakyat biasa sangat berbeda jauh.
Mereka pun semakin yakin lantaran Thutmosis III (memerintah tahun 1504-1450 SM), Firaun yang memiliki sejarah inces mempunyai tinggi badan yang tidak terlalu tinggi.
Hal ini disebabkan karena kakek dan neneknya melakukan inces tapi orang tuanya tidak lagi melakukan hal yang sama. Ditambah lagi dengan penjelasan bahwa dalam sejarah memang diungkap bahwa ia terlahir dari pasangan saudara kandung.
“Penelitian ini menunjukkan sejumlah bukti tentang pernikahan sedarah yang dilakukan kalangan elit Mesir Kuno. Caranya andal tapi tidak invasif” ungkap Barry Bogin, profesor antropoli biologi di Loughboroungh University. [*/win]