Berita viral terbaru: Akibat lockdown, seorang Guru Besar Universitas Jember terjebak di Nigeria. Ia pun disangka orang China oleh penduduk setempat.
Padangkita.com - Wabah virus corona yang menyebar hampir di seluruh negara membuat sejumlah penerbangan, baik nasional maupun internasional ditutup hingga pandemi berakhir.
Akibatnya, masyarakat yang sudah terlanjur pergi ke luar negeri, kesulitan untuk kembali lagi ke daerah asalnya karena adanya kebijakan lockdown.
Hal itu turut dirasakan oleh salah seorang Guru Besar Universitas Jember, Indonesisa bernama Achmad Subagjo yang terjebak di Nigeria.
Ia terpaksa tinggal selama tiga bulan di Nigeria sejak 15 Maret 2020 lalu dan tak bisa kembali ke Indonesia.
Pria yang akrab dipanggil Bagio itu tak bisa kembali karena tidak adanya penerbangan internasional yang bisa membawanya ke Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Tujuan Bagio terbang ke Nigeria saat itu adalah untuk menyelesaikan urusannya dengan sebuah perusahaan multinational.
Ia berangkat ke sana ketika dunia telah disibukkan dengan adanya pandemi Covid-19. Namun, penerbangan internasional masih beroperasi, meskipun telah mulai berkurang.
Seiring berjalannya waktu, penyebaran virus corona kian marak sehingga sejumlah negara mengambil keputusan untuk melakukan lockdown di Negaranya.
Baca juga: Suami, Rajinlah Cium Istri Agar Jabatan Segera Promosi
Hal inilah yang membuat Bagio harus memundurkan keingginannya untuk kembali ke Tanah Air.
"Saya di sini ada fasilitas dari perusahaan yang siap melayani kebutuhan sehari-hari. Ada penginapan, transport, pengawalan, makanan, dan sebagainya," kata Bagio.
Meski semuanya serba terjamin, Bagio mengaku kesulitan untuk pergi ke masjid karena jaraknya yang sangat jauh dengan tempat yang kini ditinggalinya.