Berita viral terbaru: Seorang gadis asal Pakistan dipukuli majikannya hingga tewas lantaran tidak sengaja melepaskan burung beo dari kandangnya.
Padangkita.com - Kekerasan pada asisten rumah tangga (ART) nyatanya bukan hal baru yang ditemui. Tiam tahunnya angka kasus tersebut kian bertamambah di beberapa negara. Pakistan menjadi salah satu negara dengan kasus kekerasan ART tetinggi.
Baru-baru ini seorang ART berusia 8 tahun di Pakistan tewas disiksa oleh majikannya. Kesalahannya, ART di bawah umur itu membuat kesal majikan karena tidak sengaja melepaskan burung beo dari kandangnya.
Dalam pemberitaan di media Pakistan, Dawn, Rabu (3/6), pembunuhan ART bernama Zahra ini terjadi di kota Rawalpindi pada Minggu lalu. Bocah itu sempat dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia pada Senin.
Berdasarkan laporan polisi mengatakan bawa Zahra dipukuli oleh kedua majikannya karena tidak sengaja membuat burung beo lepas ketika hendak memberinya makan.
Kedua majikan yang memiliki toko hewan lantas memukuli Zahra sebagai bentuk hukuman hingga gadis malang itu tidak sadarkan diri.
Mereka kemudian meninggalkan Zahra di rumah sakit. Pihak rumah sakit menelepon polisi setelah Zahra meninggal dunia.
Baca juga: Bunuh Corona, Orang AS Banyak Kumur-kumur dengan Cairan Pemutih
Mendapatkan laporan tersebut pihak kepolisian setempat langsung ditangkap menagkap pelaku.
"Korban dibawa ke rumah sakit dan masih hidup. Dia mengalami luka di wajah, tangan, di bawah tulang iga, dan kakinya. Dia juga punya luka di pahanya, menunjukkan dugaan adanya penyerangan," bunyi laporan penyelidikan awal polisi, seperti dikutip dari CNN.
Gadis malang itu berasal dari kota Kot Addu di Punjab. Dia dipekerjakan untuk menjaga anak majikan yang berusia satu tahun, dengan imbalan bayaran sekolah.
Meski tidak mempunya hukum nasional soal usia minimum pekerja, namun di Pakistan mempekerjakan anak-anak di sektor rumah tangga terlarang di negara itu.
Menurut Komisi HAM Pakistan, HRCP, ada 12 juta anak yang bekerja di negara tersebut. Kasus ini memicu keprihatinan dari seluruh Pakistan. Menteri HAM Pakistan, Shireen Mazari, mengatakan telah menghubungi polisi dan menugaskan pengacara HAM untuk mengikuti kasus ini.
Baca juga: Wow, Wanita Ini Dapatkan Rp1,3 miliar Per Bulan dari Jual Pakaian Dalam Bekasnya
Di media sosial seperti Twitter, kematian Zahra ramai diperbincangkan. Kebanyakan netizen Pakistan mengutuk pembunuhan tersebut dan meminta pemerintah segera melarang pekerja di bawah umur.
"Mempekerjakan anak-anak adalah eksploitasi terburuk. Ini membuat anak-anak rentang penyiksaan," cuit Nida Kirmani, dosen Lahore University.
"Pekerjakan saja orang tua mereka. Dukung mereka untuk sekolah. Perlakukan mereka seperti anakmu sendiri, dengan kasih sayang dan rasa hormat. Sebagai manusia," tulisnya. [*/Prt]