“Dewa-dewa badai mengirim raja-raja lawan ke keagungannya,” demikian terjemahan Hieroglif pada batu tersebut.
Hal yang membuat para peneliti sedikit keheranan lantaran tak ada penjelasan lain mengenai Raja Hartapu atau tentang kerajaan yang dikuasainya pada Hieroglif di batu tersebut.
Meski begitu, prasasti yang ditemukan itu menunjukkan bahwa gundukan raksasa Türkmen-Karahöyük diperkirakan sebagai Ibukota Hartapu dulunya.
Baca juga: Baru Nikah Sebulan, Wanita Ini Ditemukan Tewas Dipukuli Suami
Pada masa kejayaannya, kerajaan yang dipimpin oleh Hartapu, diperkirakan peneliti membentang sekira 300 hektare. Mereka juga menguasai wilayah kekuasaan Midas dan Frigia.
“Kami tidak tahu tentang kerajaan ini. Dalam sekejap, kami memiliki informasi mendalam tentang Zaman Besi Timur Tengah,” jelas kata Osborne. [*/Prt]