Berita viral terbaru dan berita trending terbaru: Pria asala Bangladesh ini terlahir tidak memiliki sidik jari di tubuhnya.
Padangkita.com - Sidik jari merupakan hasil reproduksi tapak jari seseorang yang biasanya digunakan untuk keperluan mengetahui identitas seseorang.
Sidik jari setiap orang itu juga berbeda-beda sehingga melalui sidik jarilah seseorang bisa mengetahui bahwa itu memang benar dirinya.
Pasalnya, semua orang yang hidup di dunia ini memiliki sidik jari. Namun nyatanya tidak semua orang memiliki sidik jari. Salah satunya ialah seorang pria langkan asal Bangladesh ini. Pria langka ini bernama amal Sarker.
Ia diketahui dari lahir tidak memiliki sidik jari di tubuhnya. Baik itu sidik jari tangan, kaki, maupun yang lainnya. Rupanya, Amal Sarker tidak memiliki sidik jari karena keturunan.
Melansir laman Oddity Central, laki-laki di keluarga Sarker selama beberapa generasi lahir tanpa sidik jari.
Awalnya kondisi ini tidak menjadi masalah, namun dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Dan seseorang dalam melakukan apa pun sudah menggunakan sidik jari, barulah menimbulkan permasalahan.
Permasalahan itu muncul ketika salah satu dari keluarga mereka akan membuat SIM (Surat Izin Mengemudi), yaitu di Amal Sarker.
Amal saat itu tidak bisa mendapatkan SIM karena tidak mempunyai sidik jari untuk identitas individu. Lalu berlanjutlan pada saudara Amal yang lainnya.
Mereka pun kini tampak khawatir tidak bisa terbang karena alasan yang sama.
Lahir Tanpa Sidik Jari
“Saya membayar biayanya, lulus ujian, tetapi mereka tidak mengeluarkan izin karena saya tidak bisa memberikan sidik jari. Ini selalu menjadi pengalaman yang memalukan bagiku,” kata Amal Sarker, pria yang tidak memiliki sidik jari.
Amal menambahkan kalau dia selalu membawa tanda terima SIM saat mengemudi, tapi itu tetap membuatnya ditilang polisi. Dia memperlihatkan berkas tersebut dan jarinya, tapi petugas polisi tidak pernah membebaskan denda.
Sementara itu, membeli SIM juga menjadi masalah bagi keluarga Sarker. Pasalnya, pemerintah Bangladesh memberlakukan undang-undang yang mengatur pembelian SIM dengan mencocokan sidik jari dengan database nasional.
Tanpa sidik jari, Amal Sarker tidak bisa mempunyai SIM dan saat ini dia hanya menggunakan kartu yang dibeli atas nama ibunya. Keluarga yang tinggal di distrik Rajshahi, Bangladesh Utara ini, menderita kondisi genetik yang langka disebut dengan Adermatoglyphia.
Kondisi ini baru diketahui pada tahun 2007, saat Peter Itin, seorang dokter kulit Swiss, dilakukan oleh seorang wanita muda Swiss yang mengalami kesulitan untuk pergi ke Amerika Serikat, lantaran tidak punya sidik jari.
Padahal, wajahnya mirip dengan foto yang ada di paspor. Tapi semakin berkembangnya dunia teknologi, mereka akhirnya bisa dibantu.
Baca Juga: Curiga Istri Selingkuh, Pria Ini Sengaja Bius Istri untuk Mencari Bukti dan Akhirnya Begini
Departemen Kartu Identitas Nasional, mengatakan kalau para pria dari keluarga Sarker bisa mendapatkan dokumen yang mereka butuhkan dengan mengidentifikasi diri melalui pemindaian retina atau pengenalan wajah.
Lantaran keturuna mereka sudah diketahui demikian, barulah keturunan Sarker itu mendapat kemudahan dalam segala urusannya. [*/win]