Suku Anak Dalam yang Terlantar di Pessel Dipulangkan ke Jambi

Suku Anak Dalam yang Terlantar di Pessel Dipulangkan ke Jambi

Suku Anak Dalam yang berjalan kaki dari Rimbo Bujang di Barung-Barung Belantai (Pessel). (Foto: Pesisirselatan.go.id)

Lampiran Gambar

Suku Anak Dalam yang berjalan kaki dari Rimbo Bujang di Barung-Barung Belantai (Pessel). (Foto: Pesisirselatan.go.id)

Padangkita.com - 23 Orang Suku Anak Dalam (SAD) yang berada di kawasan Nagari Berung-Berung Belantai (Berlan), Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), telah dipulangkan ke kampung halaman mereka di Sarolangun, Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (27/02/2018).

Camat Koto XI Tarusan Gusdan Yuwelmi mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo, agar keseluruhan warga suku anak dalam tersebut bisa menemui keluarganya.

Diusir dari Kontrakan, Puluhan Suku Anak Dalam dari Jambi Ditemukan di Pessel

Menurutnya, para suku anak dalam yang terdiri dari lima keluarga tersebut diselamatkan oleh warga dengan membawa mereka ke kantor camat setempat.

"Mereka berjumlah sekitar 23 orang yang terdiri dari 5 kepala keluarga. Mereka ada yang sakit dan sudah kita obati dan yang lapar telah diberi makan. Mereka ini berjalan kaki dari Muaro Bungo sampai Berlan," katanya dikutip dari pesisirselatan.go.id, Rabu (28/02/2018).

Menurutnya, berdasarkan kesepakatan bersama suku anak dalam tersebut akhirnya dipulangkan ke Air Hitam, Sarolangun, Kabupaten Muaro Bungo, sesuai dengan alamat yang tertera di KTP.

Sebelumnya, Kepala Kampung Berlan, Irwando mengatakan 23 orang suku dalam ini terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Menurut keterangan yang diperoleh dari salah seorang suku anak dalam menyatakan bahwa mereka sudah 39 hari berjalan dari Muaro Bungo, Jambi.

Mereka membawa barang-barang seperti, galon air dan kardus serta pakaian dalam karung putih sehingga mengundang perhatian masyarakat setempat.

“Diketahui suku anak dalam sudah 39 hari berjalan dari Muaro Bungo. Dari keterangannya mereka mau ke tempat saudaranya di Payang daerah Bengkulu,” katanya dikutip dari pesisirselatankab.go.id, Selasa (27/02/2018).

Berdasarkan pengakuan salah seorang suku anak dalam, mereka terpaksa mengungsi dan terlantar setelah diusir dari kontrakannya di Muaro Bungo. Rencananya mereka akan pindah menemui saudara-saudara di Payang, Bengkulu.

Tag:

Baca Juga

Pariaman, Padangkita.com - Wako Genius Umar menyerahkan bantuan untuk korban terdampak kebakaran di Desa Tungkal Selatan.
Genius Umar Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tungkal Selatan
Batusangkar, Padangkita.com - Tanah Datar menaruh perhatian besar terhadap lembaga adat, budaya dan keagamaan, bahkan jadi salah satu progul.
Peningkatan Kelembagaan Adat, Budaya dan Keagamaan Jadi Progul Pemkab Tanah Datar
Batusangkar, Padangkita.com - Kini di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar telah hadir program masyarakat bantu masyarakat.
Camat Sungai Tarab Tanah Datar Inisiasi Program Masyarakat Bantu Masyarakat
Batusangkar, Padangkita.com - Rumah tak layak huni milik pasangan suami istri Iprianto dan Susianti, di Rambatan akhirnya dibangun kembali.
Gotong Royong Lintas Instansi, Rumah Tak Layak Huni di Tanah Datar Dibangun Kembali
Bukittinggi, Padangkita.com - BRI Cabang Bukittinggi menyerahkan bantuan satu unit ambulans untuk RSUD Kota Bukittinggi.
BRI Serahkan Bantuan Ambulans Senilai Rp750 Juta untuk RSUD Bukittinggi
Padang, Padangkita.com - Nursinah, 70 tahun hanya bisa terbaring di tengah rumahnya di Kampung Baru Berok, Nanggalo, Kota Padang.
Stroke dan Terbaring Sejak 7 Tahun yang Lalu, Lansia di Nanggalo Padang Dibantu Andre Rosiade