Berita viral terbaru: Telah menikah belasan tahun, seorang ibu di Jambi lupa nama suaminya. Sebab sehari-hari panggil "Abang Sayang". Ini kisah Astari dan Abang Sayangnya.
Padangkita.com - Hidup bersama selama belasan tahun dalam ikatan pernikahan. Ternyata saling mengenal dalam waktu yang lama membuat seseorang lupa nama suami atau istrinya.
Mungkin sukar dibayangkan dan terkesan tidak masuk akal, tapi ini benar-benar terjadi di Kabupaten Kerinci. Peristiwa ini terjadi di Desa Baru Semerah, Kecamatan Tanco, Kabupaten Kerinci.
Berawal saat seorang ibu rumah tangga (IRT) sebut saja Astari (bukan nama sebenarnya), mendatanggi rumah Kepala Desa setempat.
Kepada Kades, wanita 48 tahun ini menyampaikan maksud dan tujuannya menemui Kades. Yakni untuk silaturrahmi lebaran, juga untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Oleh kades ibu satu anak ini diminta untuk mengisi blangko SKTM. Namun saat diminta untuk menyebutkan nama suaminya, Sang ibu itu kebingungan.
Bahkan dia malah balik bertanya kepada Kades siapa nama suaminya. Kades Baru Semerah, Edi Januar langsung tergelak mendengar Astari.
Baca juga: Pamit ke ATM, Gadis 20 Tahun di Jambi Diduga Diculik dan Disekap 2 Pria
Ia menyebutkan, bahwa ibu tersebut sudah menikah dan tinggal serumah dengan suaminya hampir belasan tahun.
"Saat saya tanya, ibu itu mengaku sejak menikah ia tidak pernah sekalipun menyebut nama suaminya," ujar Kades, Senin (1/6/2020).
"Tanpa malu-malu ibu itu mengaku bahwa di rumah dia selalu memanggil suaminya dengan sebutan Abang sayang terus," jelas Kades sambil tersenyum mengatakan, ternyata romantis itu bukan saja punya orang kaya atau penguasa saja maupun Romeo dan Juliet. Tapi romantis itu kita yang menciptakan.
Kades mengaku, bahwa hampir setiap Minggu bahkan hampir setiap hari ada saja warganya yang mengurus SKTM. Karena mayoritas warganya memang tidak mampu.
"Warga kami sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani dan petani. Tak satu orang pun warga kami yang berprofesi menjadi PNS," tutur kades.
Baca juga: Viral Janda Renta di Bogor Dikasari Petugas Bansos, Bantuan Beras Pun Dipotong
Kades menyehatkan, tak ada seorangpun yang menjadi PNS bukan karena tidak mau menjadi PNS. Tapi faktor pendidikan dan ekonomilah penyebabnya.
"Orangnya pintar-pintar, SD sampai SMP rata-rata dapat juara kelas. Tapi pas SMA dak Ado dana untuk melanjutkan," ungkap Kades. [*/Son]