Rachel kemudian melanjutkan, "Begitu saja. Kemudian pintu ambulans ditutup. Mereka tidak melihatnya Dom masih bernyawa.
Jantungnya berhenti berdetak dan paramedis menghabiskan 20 menit di luar rumah untuk mengembalikan detak jantung Dom.
Pada saat Dom tiba di rumah sakit, petugas medis tidak dapat menyelamatkannya."
Baca juga: Gejala Baru Corona Bintik Merah dengan Rasa Gatal yang Berlebihan
Dalam keterangannya itu, Rachel kemudian memperingatkan siapa pun bisa meninggal dunia karena virus corona.
Ia mendesak agar orang-orang untuk tetap di dalam rumah saja. Pasalnya, meski Dom tidak secara resmi dinyatakan terinfeksi Covid-19, keluarga dan teman-temannya termasuk Rachel, yakin bahwa Dom mengidap penyakit itu.
Rachel juga menyebut, kebanyakan orang berpikir virus corona tidak akan menjangkiti mereka yang masih muda.
"Dom bugar dan masih muda tapi virus itu membunuhnya. Virus itu menghancurkan keluarganya dan membuat mereka hancur. Virus ini merenggut nyawa orang muda, bugar, sehat, bukan hanya mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasar. Itu membuatku takut melihat Dom bisa jatuh begitu saja," ujar pria berusia 37 tahun itu.
Ia kemudian lanjut bercerita soal duka mendalam yang dialami keluarga Dom setelah kematiannya. Pasalnya, pria itu baru-baru ini kehilangan pekerjaannya di perusahaan energi SSE setelah bekerja selama 15 tahun.
Sejak itu, Rachel telah memulai permohonan penggalangan dana untuk membantu keluarga Dom membayar biaya pemakamannya di Portchester Crematorium.
Hasilnya, dalam dua hari terkumpul sebanyak 6.000 poundsterling dari hampir 300 orang.
"Sarah dan Ellie-Mai tersentuh atas semua dukungan yang mereka terima. Mereka sangat emosional. Kematian Dom telah meninggalkan lubang besar dalam kehidupan mereka. Mereka sekarang dapat memiliki pemakaman yang layak untuk Dom. Selain itu, mereka juga memiliki waktu beberapa bulan untuk tidak mengkhawatirkan uang," kata Rachel.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="43598" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Untuk pemakamannya tersebut, Dom yang merupakan penggemar klub sepak bola Portsmouth dan pemegang tiket musiman jangka panjang dibuatkan peti mati biru buatan Pompey.