Padangkita.com - Tulisan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di akun twitter miliknya menuai kontroversi yang berujung pada pertikaian diplomatik AS-Cina yang semakin dalam.
Melalui Twitter presiden ke-45 As itu menyebutkan bahwa AS akan menjadi lebih kuat dan keluar dari wabah dan menuliskan virus corona sebagai 'chinese virus'
"AS akan secara penuh mendukung industri, seperti maskapai penerbangan dan lainnya, yang terdampak oleh Chinese Virus ini," katanya dalam cuitan tersebut.
The United States will be powerfully supporting those industries, like Airlines and others, that are particularly affected by the Chinese Virus. We will be stronger than ever before!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) March 16, 2020
Menteri Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan bahwa cuitan Trump tersebut telah memancing kemarahan negara tirai bambu dan telah menodai China. ia menyatakan bahwa Beijing sepenuhnya menentang penggunaan kata-kata oleh Trump tersebut.
"Beberapa politisi AS telah mencoba untuk menstigmatisasi China ... China mengutuk hal tersebut dengan keras," katanya dilansir dari theguardian.
“Kami mendesak AS untuk menghentikan praktik tercela ini. Kami sangat marah dan sangat menentangnya (tweet Trump)," tambahnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejatinya telah menyarankan untuk tidak menghubungkan virus corona ke daerah tertentu termasukCina atau kota Wuhan, di mana ia pertama kali terdeteksi, tujuannya untuk menghindari diskriminasi atau stigmatisasi.
Hal ini disampaikan WHO setelah kedua negara terlihat saling menuduh dan menyalahkan satu sama lain.
Pekan lalu, Pejabat dari Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menuduh militer AS membawa virus corona ke Wuhan. AS memanggil duta besar Tiongkok Cui Tiankai atas komentar tersebut dan mengeluarkan peringatan keras kepada Cui.
Pada hari Senin (16/3/2020), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pun menuding Beijing menyebarkan rumor dan berusaha mengalihkan tanggung jawab mereka.
Media Pemerintah Xinhua menyebutkan bahwa ucapan presiden berusia 73 tahun itu adalah rasis dan mengandung xenophobia.
"Menggunakan istilah yang rasis dan xenophobia untuk menyalahkan negara lain hanya dapat mengungkap ketidakpedulian dan ketidakmampuan seorang politisi," ujar Xinhua
Tabloid Global Times yang dikelola pemerintah, yang diblokir di China, pun melontarkan cuitan di Twitter yang menyebutkan Trump telah mengalihkan tanggung jawab.
"Presiden yang luar biasa! Dengan memberi label COVID-19 sebagai "virus Cina," Trump mencoba menyembunyikan kurangnya langkah-langkah pencegahan & kontrol pemerintahannya terhadap #coronavirus. Dia mengalihkan tanggung jawabnya ke China, berusaha membuktikan bahwa dia TIDAK bertanggung jawab atas situasi saat ini yang sedang dihadapi AS," tulis tabloid Global Times. (*/try)
What a president! By labeling the COVID-19 “Chinese virus,” Trump tries to hide his administration's lack of prevention & control measures against the #coronavirus. He passes the buck to China, trying to prove that he is NOT responsible for the current situation the US is facing. https://t.co/LubdzY1G1y
— Global Times (@globaltimesnews) March 17, 2020