Mulai tersadar
Keputusan ini telah Ia jalani mulai dari bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selama itu pula ia tidak merasakan peranan ataupun keberadaan Tuhan dalam hidupnya.
Pria ini juga sempat menikah saat usia muda yakni 22 tahun. Akan tetapi pernikahan tersebut tidak bertahan lama karena keegoisan dirinya.
Saat itu merasa bertingkah sombong dengan segala hal yang dimiliki seperti uang. Akan tetapi hal itu malah menghancurkan hidup orang lain.
Baca juga: Kisah dr. Tirta Mendapat Hidayah dan Jadi Mualaf
Lalu pada saat kuliah di Universitas Gadjah Mada, dirinya mulai bergaul dengan berbagai karakter orang.
"Dari situ aku terbuka dan aku memutuskan untuk mualaf di usia 23 tahun dan ya sudah, aku bisa menghargai agama lain. Jadi sekarang kalau ada orang beribadah atau apa, aku tidak langsung close minded ya, dari situ aku respek,” tambahnya. [*/Nlm]