SD Negeri 07 Air Camar di Kota Padang kembali dibobol maling. Menurut Kepala Sekolah, SD tempatnya mengajar telah tiga kali dibobol maling
Padang, Padangkita.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Air Camar di Kota Padang dibobol maling, Selasa (3/3/2020) dini hari. Satu unit monitor komputer dan printer milik sekolah raib dibawa kabur.
"Monitor komputer dan printer hilang dibawa maling," ujar Kepala SDN 07 Air Camar, Mulyani, saat ditemui Padangkita.com di lokasi kejadian.
Mulyani mengatakan bahwa kemalingan di SD tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Pada peristiwa kemalingan sebelumnya pencuri berhasil mengambil satu dus minuman kemasan, beberapa kota kue, laptop rusak dan kompor gas beserta tabungnya.
Baca juga: Humas Polda: Oknum Dosen UNP Sangkal Beberapa Hasil Penyidikan
Raibnya monitor dan printer tersebut diketahui oleh seorang guru, Wulan, 24 tahun, yang saat itu sedang membersihkan ruangan kantor.
Saat itu ia melihat monitor dan printer tidak berada pada tempat biasanya. Dirinya berpikir barang tersebut telah dipindahkan, namun setelah melihat salah satu loteng jebol baru disadari kalau sekolahnya telah kemalingan.
"Saya kaget melihat loteng kantor jebol, saya baru sadar bahwa layar komputer dan printer hilang dicuri," kata Wulan.
Mengetahui hal itu, Wulan melapor ke pihak sekolah kemduain dilaporkan kepihak ke polisi bersama komite sekolah.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Wilayah Parak Gadang Timur Erick Susanto mengatakan, saat ini pihak polisi baru membuat laporan polisi mengenai kejadian tersebut.
"Saat ini kita buat laporan polisinya dulu, selanjunya nanti kita lakukan penyelidilan," tutur Erick.
Modus yang dilakukan oleh pelaku yakni memanjat loteng sekolah dibagian belakang, lalu masuk ke ruang kantor dengan cara membobol. Selain ruang kantor, terdapat juga ruang kelas yang dibobol namun tidak ada barang yang hilang.
Erick juga mengatakan salah satu faktor sering terjadinya kemalingan di sekolah tersebut dikarenakan tidak ada penjagaan malam atau ronda.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Erick mengatakan akan berkoordinasi dengan pemuda setempat agar menghidupkan kembali kegiatan ronda dan patroli malam.
"Kalau ada acara-acara pemuda nanti saya sampaikan untuk menghidupkan kembali kegiatan ronda," katanya.
Total kerugian akibat hilangnya monitor dan printer tersebut diperkirakan mencapai Rp2,5 juta. (mfz)