Nazma harus menanggung tiga anak yang tinggal bersama kakaknya di desa lain. Dia datang ke rumah bordil tersebut 30 tahun yang lalu saat dia baru berusia tujuh tahun.
Meskipun dia membutuhkan uang, dia khawatir bila bekerja selama pandemi akan membahayakan. Kalaupun virus corona lenyap dan rumah bordil itu dibuka kembali, masih membutuhkan waktu lagi.
Pelanggan mungkin masih takut berkunjung. Begitu pula para pekerja PSK khawatir tertular virus corona kembali Mata rantai ini harus menjadi perhatian pemerintah di seluruh dunia.
Baca juga: Ini Sanna Marin, PM Finlandia yang Cantik, Ingin Melahirkan Saat Masih Menjabat
Pemerintah Australia memberikan bantuan keuangan bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian karena krisis Covid-19.
Namun untuk mendapatkan bantuan itu, para pekerja harus membuktikan mereka membayar pajak. Sialnya, para PSK atau pekerja migran tidak masuk kriteria tersebut.
Inilah masalah yang dihadapi PSK di seluruh negara di dunia.
"Pemerintah memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat, tapi para PSK ini tidak termasuk," kataTeela Sanders, profesor kriminologi Universitas Leicester, Inggris
Maka, kelompok perlindungan PSK dan advokasi mencoba menggalang dana.
Tengok saja kelompok perlindungan PSK Las Vegas Sex Worker Collective mengumpulkan dana sebesar US$ 19.300 atau Rp 274 juta eengan patokan kurs Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat (AS).
Kelompok serupa di Italia menggalang dana hampir € 21.700 atau Rp 347 juta, kurs Rp 16.000 per Euro.
"Sumbangan ini dapat menyelamatkan hidup para PSK yang harus segera membayar tagihan, membeli makanan dab sebagainya," kata Sanders.
Tapi itu belum menyelesaikan masalah. Beberapa PSK dipaksa terus bekerja. Mereka berisiko terkena denda atau terpapar virus.
Baca juga: Pria Ini Tak Sengaja Nikahi Wanita yang 30 Tahun Lalu Saat Sering Ia Cium Keningnya
"Di negara-negara berkembang, para PSK kerap menjadi tulang punggung keluarga. Jadi ini mempengaruhi seluruh keluarga besar," kata Prof Sanders.
Dia mengatakan kepada BBC bahwa mayoritas PSK di Inggris adalah para ibu. Jika mereka terus bekerja, itu karena terpaksa.
Mereka sangat membutuhkan uang. Tapi ada juga yang hanya mengandalkan bantuan, meski mereka tetap mau bekerja. [*/Son]